search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kenali Penyebab Sakit Gigi Saat Hamil Muda, PAFI Berikan Solusi Pengobatan
Sabtu, 10 Mei 2025, 16:54 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kenali Penyebab Sakit Gigi Saat Hamil Muda, PAFI Berikan Solusi Pengobatan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Berbicara tentang gangguan kesehatan pada ibu hamil, salah satu yang dapat dialami selama masa kehamilan, terutama pada trimester pertama adalah sakit gigi. Selama kehamilan, morning sickness dapat meningkatkan sensitivitas gigi. 

Akibatnya terjadi kerusakan enamel yang bisa diperparah oleh asam lambung saat muntah, sehingga menimbulkan rasa nyeri atau ngilu pada gigi. Sakit gigi yang parah juga dapat menimbulkan pusing serta kecemasan pada ibu hamil. Prevalensi sakit gigi saat hamil muda cukup tinggi, berkisar 30 hingga 84,7%.

PAFI dengan alamat website pafikabupatenkaur.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 

Hal ini dilakukan dengan memastikan bahwa obat-obatan yang digunakan oleh masyarakat adalah obat yang aman, efektif, dan digunakan secara rasional. Apoteker berperan dalam memberikan informasi yang benar tentang penggunaan obat, memantau efek samping, serta mengedukasi pasien agar penggunaan obat tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab sakit gigi saat hamil muda, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.

Apa saja faktor penyebab terjadinya sakit gigi saat hamil muda?

Pada umumnya, sakit gigi sering terjadi pada trimester pertama atau kedua kehamilan. Akibatnya, bumil merasakan nyeri dan pembengkakan gusi. Hal ini tentu berdampak buruk karena kesulitan untuk makan, dapat mengurangi asupan nutrisi yang penting untuk janin. 

Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi yang membahayakan ibu dan janin, termasuk risiko kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya sakit gigi saat hamil muda yang perlu diperhatikan meliputi:

1. Adanya perubahan hormon selama kehamilan

Selama kehamilan, terutama pada trimester pertama, tubuh ibu mengalami peningkatan drastis hormon progesteron dan estrogen. Kenaikan hormon ini menyebabkan beberapa perubahan pada jaringan mulut, khususnya gusi seperti pembuluh darah gusi membesar dan melebar. 

Hal ini menyebabkan gusi menjadi lebih sensitif, mudah meradang, membengkak, dan mudah berdarah saat menyikat gigi atau mengunyah makanan. Selain itu, bumil juga dapat mengalami peradangan gusi. Hormon yang tinggi memicu respons inflamasi berlebihan terhadap plak bakteri yang ada di mulut. Gingivitis atau peradangan gusi selama masa kehamilan menyebabkan rasa nyeri, gusi kemerahan, bengkak, dan berdarah. 

2. Adanya infeksi dan penumpukan plak gigi

Kebersihan mulut yang kurang optimal selama kehamilan dapat menyebabkan penumpukan plak - lapisan lengket berisi bakteri pada permukaan gigi. Plak ini jika tidak dibersihkan dengan baik akan mengeras menjadi karang gigi yang sulit dihilangkan. Plak dan karang gigi dapat memicu radang gusi dan gigi berlubang. 

Bakteri dalam plak menghasilkan asam yang merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Infeksi yang terjadi dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan pada gusi selama kehamilan.

3. Muntah berulang kali atau morning sickness

Morning sickness atau mual dan muntah yang sering terjadi pada awal kehamilan membawa asam lambung ke mulut. Asam lambung ini bersifat korosif dan dapat mengikis enamel gigi, sehingga enamel gigi menjadi tipis dan rapuh. Kondisi ini membuat gigi lebih sensitif terhadap rangsangan panas, dingin, atau makanan manis dan asam. 

Selain itu, juga dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Kerusakan enamel mempermudah bakteri masuk ke dalam lapisan gigi sehingga mempercepat pembentukan lubang gigi.

4. Kekurangan nutrisi dan kalsium

Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi ibu meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin. Jika asupan nutrisi, terutama kalsium dan vitamin D, tidak tercukupi, tubuh akan mengambil cadangan kalsium dari tulang dan gigi ibu untuk memenuhi kebutuhan janin. 

Penurunan kepadatan mineral gigi dapat membuat gigi menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap kerusakan. Selain itu, gangguan pada struktur gigi dan tulang mengakibatkan kekurangan nutrisi juga dapat memperlambat proses penyembuhan luka atau infeksi di mulut.

5. Perubahan pH air liur dan komposisi kimia mulut

Kehamilan menyebabkan perubahan komposisi dan pH air liur, yang cenderung menjadi lebih asam. Kondisi ini mendukung pertumbuhan bakteri penyebab plak dan karies gigi. Lingkungan mulut yang lebih asam dapat merusak enamel gigi, akibatnya gigi lebih mudah berlubang dan sakit. Beberapa ibu hamil juga mengalami mulut kering (xerostomia), yang mengurangi kemampuan air liur untuk membersihkan sisa makanan dan bakteri.

6. Penurunan sistem kekebalan tubuh

Untuk menjaga toleransi terhadap janin yang secara genetik berbeda, sistem imun ibu hamil mengalami penurunan fungsi tertentu. Akibatnya ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi bakteri di mulut yang menyebabkan radang gusi dan sakit gigi. Kemudian, infeksi kecil dapat menimbulkan peradangan yang lebih hebat dan nyeri yang lebih intens.

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati sakit gigi saat hamil muda?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari sakit gigi saat hamil muda. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala nyeri dan sakit gigi serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:

1. Paracetamol

Paracetamol adalah obat lini pertama untuk mengurangi nyeri dan sakit gigi selama kehamilan. Obat ini efektif dan aman untuk ibu hamil jika dikonsumsi sesuai dosis yang diberikan oleh apoteker. Contoh merek yang umum digunakan antara lain dumin, sanmol, biogesic, sumagesic, dan lanamol. Dosis biasanya 1 tablet 3-4 kali sehari setelah makan.

2. Obat kumur antiseptik

Obat kumur yang tidak mengandung alkohol dan iodium dapat membantu mengurangi bakteri di mulut dan meredakan peradangan gusi. Penggunaan obat kumur harus dengan rekomendasi apoteker. Beberapa produk seperti listerine multi protect zero yang bebas alkohol dan mengandung fluoride, serta pepsodent mouthwash active defense anti bakteri dengan teknologi CPC, aman digunakan oleh ibu hamil dan membantu menjaga kesehatan mulut. 

Selain itu, mama’s choice mouthwash yang bebas alkohol, fluoride berlebihan, triclosan, dan pewarna buatan juga menjadi pilihan khusus untuk ibu hamil.

Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi gejala nyeri dan sakit gigi saat hamil muda adalah berkumur dengan air garam hangat. Caranya, cukup larutkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat, lalu berkumur selama 20-30 detik. Air garam memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi yang membantu mengurangi peradangan dan membunuh bakteri penyebab sakit gigi.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami