Kenali Penyebab Nyeri dan Sakit Pinggang Saat Hamil Muda, PAFI Berikan Solusi Pengobatan

beritabali/ist/Kenali Penyebab Nyeri dan Sakit Pinggang Saat Hamil Muda, PAFI Berikan Solusi Pengobatan.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Berbicara tentang gangguan kesehatan pada ibu hamil, salah satu yang dapat dialami selama masa kehamilan, terutama pada trimester pertama adalah nyeri dan sakit pinggang.
Nyeri hingga terasa sakit pada bagian pinggang sering terjadi, karena adanya peregangan ligamen dan otot penyangga tulang belakang yang menjadi lebih longgar akibat hormon relaksin yang dilepaskan selama kehamilan.
Nyeri dapat meningkat saat berdiri atau duduk terlalu lama, serta saat melakukan aktivitas fisik tertentu. Prevalensi nyeri dan sakit pinggang saat hamil relatif tinggi, berkisar 50 hingga 80%.
PAFI dengan alamat website pafikabupatenkerinci.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berperan sebagai mitra pemerintah dalam penyusunan kebijakan serta regulasi yang berkaitan dengan bidang kefarmasian.
Hal ini bertujuan untuk memperkuat peran apoteker dalam sistem kesehatan Indonesia melalui pendidikan, advokasi, dan pengembangan profesi demi menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi masyarakat.
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab nyeri dan sakit pinggang saat hamil muda, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya nyeri dan sakit pinggang saat hamil muda?
Pada umumnya, gejala nyeri dan sakit pinggang selama kehamilan, terutama pada trimester pertama biasanya berupa rasa nyeri, kaku, atau tidak nyaman di area punggung bawah dan pinggul, yang kadang menjalar ke bokong dan kaki.
Pada trimester pertama, nyeri pinggang juga bisa disebabkan oleh berkurangnya cadangan kalsium dalam tubuh ibu, karena janin mengambil kalsium dari tulang ibu, sehingga menimbulkan rasa nyeri. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya nyeri dan sakit pinggang saat hamil muda yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Adanya perubahan hormon selama kehamilan
Saat kehamilan, tubuh ibu menghasilkan hormon yang disebut relaksin. Hormon ini berfungsi untuk melunakkan dan meregangkan ligamen di sekitar panggul agar memudahkan proses persalinan nantinya. Namun, efek samping dari hormon ini adalah ligamen di seluruh tubuh, termasuk ligamen yang menstabilkan tulang belakang dan sendi pinggul, menjadi lebih kendur dan kurang stabil.
Kondisi ini menyebabkan otot-otot penyangga tulang belakang bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas tubuh, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan ketegangan di area pinggang.
2. Pertambahan berat badan
Selama kehamilan, berat badan ibu akan bertambah secara signifikan, biasanya antara 10 hingga 15 kilogram, tergantung kondisi masing-masing ibu dan janin. Penambahan berat badan ini memberikan tekanan ekstra pada tulang belakang dan sendi panggul.
Tulang belakang harus menopang beban tubuh yang lebih berat, sehingga otot dan ligamen di sekitar pinggang menjadi tegang dan mudah mengalami kelelahan. Tekanan ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan postur tubuh yang memperparah rasa nyeri di pinggang.
3. Adanya perubahan postur tubuh
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan dan ukuran rahim yang membesar, pusat gravitasi tubuh ibu hamil bergeser ke depan. Pergeseran ini menyebabkan ibu hamil sering kali mengubah cara berdiri, berjalan, dan duduk untuk menyesuaikan keseimbangan tubuh.
Biasanya, ibu cenderung membungkuk ke belakang (hiperlordosis lumbar) untuk menyeimbangkan beban depan, yang menyebabkan otot punggung bawah dan pinggang menjadi tegang dan nyeri. Postur tubuh yang kurang tepat ini dapat memperparah ketegangan otot dan menyebabkan nyeri pinggang yang cukup mengganggu.
4. Adanya pemisahan otot abdominis rekta (diastasis recti)
Rahim yang membesar dapat menyebabkan pemisahan dua otot abdominis rektal yang membentang dari tulang rusuk hingga tulang kemaluan. Kondisi ini dikenal sebagai diastasis recti.
Pemisahan otot ini mengurangi dukungan otot perut terhadap tulang belakang, sehingga tulang belakang harus bekerja lebih keras untuk menopang tubuh. Akibatnya, otot-otot di pinggang menjadi tegang dan menimbulkan nyeri yang cukup intens.
5. Kekurangan kalsium dan nutrisi
Pada trimester pertama kehamilan, janin mulai mengambil kalsium dari tubuh ibu untuk pembentukan tulang dan giginya. Jika asupan kalsium ibu tidak mencukupi, tubuh ibu akan mengambil cadangan kalsium dari tulang, yang dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan otot-otot mengalami kram atau nyeri, termasuk di area pinggang.
Selain kalsium, kekurangan nutrisi penting lain seperti magnesium dan vitamin D juga dapat berkontribusi pada nyeri otot dan sendi.
6. Stres dan ketegangan otot
Faktor terakhir yang menyebabkan nyeri dan sakit pinggang saat hamil muda adalah stres dan ketegangan otot. Kehamilan adalah masa yang penuh perubahan fisik dan emosional. Stres yang dialami ibu hamil dapat menyebabkan ketegangan otot, terutama di area punggung dan pinggang. Ketegangan otot yang berulang dapat menyebabkan nyeri kronis dan memperparah rasa sakit yang sudah ada akibat faktor-faktor fisik lainnya.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati nyeri dan sakit pinggang saat hamil muda?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari nyeri dan sakit pinggang saat hamil muda. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala nyeri dan sakit pinggang serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Parasetamol
Parasetamol adalah pilihan utama obat pereda nyeri yang aman digunakan oleh ibu hamil, termasuk untuk meredakan sakit pinggang. Parasetamol dapat mengurangi rasa nyeri ringan hingga sedang tanpa risiko signifikan bagi janin jika dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan oleh apoteker (maksimal 4.000 mg per hari) dan tidak digunakan dalam jangka panjang.
2. Aspirin
Aspirin adalah obat yang biasanya tidak dianjurkan selama kehamilan, terutama dalam dosis tinggi, karena berisiko menimbulkan komplikasi. Penggunaan aspirin dosis rendah mungkin diberikan oleh apoteker dalam kondisi tertentu, tetapi bukan untuk nyeri pinggang biasa.
Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi gejala nyeri dan sakit pinggang saat hamil muda adalah lebih banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi dan berendam dengan garam epsom. Garam epsom tersedia di apotek dan beberapa toko kelontong.
Garam epsom mengandung magnesium yang dapat diserap melalui kulit untuk mengurangi peradangan dan nyeri otot. Berendam selama 15–20 menit dalam air hangat yang dicampur garam epsom bisa menjadi terapi alami untuk nyeri dan sakit pinggang selama kehamilan.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/adv