search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025, 21:44 WITA Follow
image

beritabali/ist/29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANGLI.

Tradisi nganten atau kawin massal kembali digelar Desa Adat Pengotan, Kecamatan/Kabupaten Bangli pada Budha Manis Medangsia, Rabu (14/5/2025). 

Upacara nganten massal kali ini diikuti sebanyak 29 pasangan mempelai yang berasal dari delapan banjar di Desa Adat Pengotan. Prosesi ini berlangsung khidmat di Pura Bale Agung Desa Pengotan.

Perbekel Desa Pengotan, I Kadek Yastawan, mengatakan tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun oleh warga setempat.

"Tradisi ini menjadi keharusan dan wajib dilaksanakan oleh semua krama," ujarnya.

Bahkan, meski mempelai wanita berasal dari luar desa, tetap wajib mengikuti upacara nikah massal ini. Jika tidak, krama yang bersangkutan tidak diperbolehkan mengikuti persembahyangan di Pura Bale Agung saat ada upacara adat. Jadwal pelaksanaan nikah massal pun ditentukan oleh peduluan desa adat berdasarkan hari baik.

"Apabila pada waktu pelaksanaan nikah massal krama yang memohon jumlahnya tergolong sedikit, maka tidak akan dilayani. Sebab minimal peserta nikah massal 10 pasangan pengantin dan tidak dibatasi jumlah maksimal," jelas Kadek Yastawan.

Usai prosesi tersebut, para pengantin baru akan menjalani prosesi mabrata, yaitu larangan melintasi jalan adat selama tiga hari. Namun, bagi keluarga pengantin, tetap diperbolehkan melintas. Setelah itu, dari purusa ke pradana membawa tipat bantal sebagai tanda berakhirnya prosesi nikah massal. Selanjutnya, pihak wanita ikut tinggal di kediaman suaminya.

Kadek Yastawan menegaskan, ke depan Desa Adat Pengotan tetap akan mempertahankan dan melestarikan tradisi ini sebagai bentuk menjaga identitas budaya serta memperkuat nilai-nilai gotong royong di tengah masyarakat.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami