search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sistem Bubble, Pembalap MotoGP Malah Asyik Keluyuran?
Jumat, 11 Februari 2022, 10:45 WITA Follow
image

beritabali/ist/Sistem Bubble, Pembalap MotoGP Malah Asyik Keluyuran?

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Pembalap-pembalap MotoGP kedapatan berinteraksi dengan warga lokal di sekitar Mandalika. MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB sejatinya digelar dengan menerapkan sistem bubble yang meminimalisir interaksi dengan warga lokal. 

Tak ayal, para pembalap MotoGP dan kru hanya bisa menggunakan tiga lokasi yang dianggap steril yakni hotel, sirkuit, dan tempat olahraga. Namun, setibanya mereka di Mandalika banyak kegiatan yang muncul di akun media sosial mereka. 

Seperti Aleix Espargaro yang menyempatkan diri untuk menjelajahi Lombok sebelum tes MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika. Beragam kegiatan itu pun menimbulkan tanda tanya tentang konsep bubble yang diterapkan panitia, apakah sudah sesuai dengan aturan.

Menurut Direktur utama ITDC Abdulbar M Mansoer sejak awal pihaknya berkoordinasi dengan Satgas COVID-19, Kementerian Kesehatan, dan BNPB sudah disepakati format yang dipilih ialah sistem bubble.

Artinya, sejak (pembalap) tiba dari Malaysia dengan pesawat sewaan, mereka akan landing di Lombok, dan hanya ada tiga lokasi yang diperbolehkan yaitu hotel, sirkuit, dan tempat olahraga. Akan tetapi, jika terjadi di luar itu, ITDC menyebut sudah berupaya untuk memperkuat sistem bubble dengan menyiapkan pendamping bagi pebalap dan kru dalam setiap perjalanannya.

"Kami berusaha memperkuat sistem bubble ini dengan didampingi untuk setiap perjalanan kru dan pebalap yang berjumlah 526. Termasuk kemarin arahan dari Ketua Panitia, bahwa setiap perjalanan pebalap, kemana pun, itu didampingi itu personel dari BNPB dan panitia," kata Abdulbar dalam jumpa persnya di Epiwalk Kuningan, Rabu (9/2), dikutip detiksport.

"Jadi yang dilihat kemarin itu, mereka sudah ada yang mengawasi. Mereka hanya boleh exercise, hotel, dan sirkuit. Dan kalau ada yang berinteraksi itu dari pengawasan kita. Dan kami ketat sekali," lanjutnya.

Ketatnya sistem bubble, sebut Abdulbar ditandai dengan hasil tes PCR yang dilakukan seluruh pebalap dinyatakan negatif.

"Kami berusaha maksimal untuk menjaga dan Alhamdullilah semua di tes PCR negatif dan terakhir pada saat WSBK berhasil untuk tidak menjadi kluster baru. Semoga di pre season test nanti bisa menerapkan standar yang sama sehingga tidak ada kasus," harap Abdulbar Mansoer.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami