search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Peternak Madu Yehsumbul Budidayakan Lebah Terfavorit di Dunia
Kamis, 5 Mei 2022, 22:35 WITA Follow
image

beritabali/ist/Peternak Madu Yehsumbul Budidayakan Lebah Terfavorit di Dunia.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Apis mellifera merupakan lebah madu favorit bagi para peternak lebah madu di seluruh dunia. Jenis lebah ini di Indonesia pertama diimpor dari Australia mulai tahun 1972. 

Hal ini dimanfaatkan oleh kelompok petani madu Buana Sari Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

Ketua kelompok budidaya lebah madu Buana Sari Desa Yehsumbul I Made Sumadi Putra mengatakan, jenis lebah dibudidayakan adalah lebah Apis mellifera merupakan lebah madu favorit bagi para peternak lebah madu di seluruh dunia yang berasal dari Australia. Waktu panennya bisa dilakukan hanya dalam 1 bulan saja.

"Hasil panen dikemas dan dipasarkan langsung oleh kelompok yang didukung oleh Pemkab Jembrana. Bahkan ini dikondisikan Plut dan juga Disperindagkop Kabupaten Jembrana. Dalam proses ini tingkat kesulitannya bisa di bilang nol persen. Hanya saja sumber pakan lebah yang ada pada saat ini," tuturnya.

Sumadi juga menjelaskan, ternak lebah-lebah tersebut dikaukan dengan sistem pengembalaan. Dimana dengan sumber-sumber pakan yang memadai, lebah bisa menghasilkan madu yang lebih optimal. Karena, kata dia, lebah-lebah yang menghasilkan secara alami mencari pakan di sekitar alam.

"Untuk proses pengembangan mulai dari proses pemindahan sampai pada hasil panen itu hanya dalam waktu 1 bulan, itu pun di musim paceklik. Seperti di bulan ini adalah musim paceklik. Akan tetapi masa di bulan-bulan ke-5 itu masuk musim bunga. Untuk masa bunga bisa menghasilkan 2 kali panen," jelasnya.

Ia juga memaparkan, hasil panen dari satu koloni bisa mencapai hasil panen madu 2,5 kilogram sampai 5 kilogram yakni dari 136 peternak yang berjumlah 35 anggota kelompok. Masa panen di musim paceklik ini bisa menghasilkan 2 kwintal kurang lebihnya.

"Untuk jenis pemasaran dikemas dalam botol dengan harga Rp200 ribu dalam bentuk kemasan 900 gram. Untuk pemasaran mengutamakan yang reseller dulu, dimana anggota kelompok sebagai reseller tersebut. Tapi yang lebih banyak adalah pendampingan dari Plut dan Disperindag Kabupaten Jembrana," pungkasnya.

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami