search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Keluarga Tak Percaya Brigadir J Lecehkan Istri Kadiv Propam
Rabu, 13 Juli 2022, 18:50 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Keluarga Tak Percaya Brigadir J Lecehkan Istri Kadiv Propam

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Keluarga Brigadir J mengatakan bahwa pihaknya tak percaya brigadir tersebut melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Hal itu lantaran Brigadir J begitu patuh dan jujur terhadap Ferdy Sambo beserta keluarganya.

"Tidak mungkin dia melakukan sebejat itu. Sama Bapak Ferdy Sambo saja dia sangat taat dan jujur," kata bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak.

Rohani mengungkap hubungan antara Brigadir J dan jenderal bintang dua itu sangat dekat. Ia menyebut Brigadir J menjadi orang kepercayaan Sambo. Bahkan, keponakannya itu kerap dipercaya untuk mengurusi keperluan rumah tangga atasannya tersebut.

Oleh karena itu, pihak keluarga menilai sangatlah tidak mungkin apabila Brigadir J melakukan perbuatan keji terhadap istri Sambo.

"Dia dipercaya bahkan belanja saja untuk keperluan rumah tangga dia yang dipercayakan. Masa dia melakukan sekeji itu, tidak mungkin. Kalau kami sebagai orang tua ya tidak mungkin," ujarnya.

Aksi polisi tembak polisi ini terjadi di rumah Irjen Ferdy Sambo yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7) lalu. Peristiwa tersebut menyebabkan Brigadir J meninggal dunia. Pelaku penembakan adalah Bharada E yang merupakan seorang ajudan pengamanan Kadiv Propam.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut bahwa Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo.

Bharada E yang mendengar teriakan dari istri Sambo sontak mendatangi tempat kejadian. Brigadir J langsung menodongkan pistol dan menembak Bharada E. Namun, tidak ada peluru yang mengenai Bharada E.

Polri menyebut Bharada E balas menembak, sehingga menyebabkan Brigadir J meninggal dunia di lokasi.

Kepolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus ini demi menepis keraguan publik atas semua pemaparan Polri.

Menko Polhukam Mahfud MD sementara itu menilai banyak hal janggal dalam proses penanganan kasus baku tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Menurutnya, penjelasan Polri dalam kasus itu juga tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat.

"Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," kata Mahfud.

Ia mengatakan kredibilitas Polri dan Pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini, sebab dalam lebih dari setahun terakhir, Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik berdasarkan hasil berbagai lembaga survei.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami