search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kapolri Tawarkan Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Masuk Polisi
Senin, 3 Oktober 2022, 11:36 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kapolri Tawarkan Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Masuk Polisi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertakziah ke rumah salah satu korban meninggal tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Kapolri menyampaikan secara langsung dukacita yang mendalam dan menawarkan anak korban masuk polisi.

"Ibu saya turut berdukacita, atas kejadian ini," kata Listyo kepada ibu yang anaknya menjadi korban.

Listyo Sigit Prabowo mendengarkan langsung kesaksian keluarga korban. Ia menguatkan keluarga agar tabah dan ikhlas menghadapi tragedi tersebut.

Ia pun menawarkan salah satu anak dari korban meninggal dunia untuk masuk menjadi anggota kepolisian. "Kalau kamu masuk polisi mau enggak?" tanya Listyo kepada anak tersebut.

Listyo pun berjanji untuk mengusut tuntas kasus yang menewaskan ratusan orang itu, sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena itu, polisi akan melakukan pengumpulan data, fakta, dan rekaman CCTV di tempat kejadian perkara atau stadion.

"Yang jelas kami serius dan usut tuntas tentunya. Kedepan terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan yang akan didiskusikan, akan menjadi acuan dalam proses pengamanan," katanya.

Dalam kunjungan itu, Kapolri bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali serta Ketua PSSI Mochamad Iriawan.

Adapun kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10) malam.

Suporter Arema memasuki lapangan karena tak terima dengan hasil pertandingan yang memenangkan Persebaya. Insiden itu direspons polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata.

Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter. Menurut data Polri, 125 orang meninggal dunia, sementara data Dinas Kesehatan Jatim menyatakan 131 orang meninggal.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami