search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Siswa Kelas 2 SD Raih Medali Olimpiade Matematika
Selasa, 11 Oktober 2022, 07:38 WITA Follow
image

beritabali.com/kompas.com/Siswa Kelas 2 SD Raih Medali Olimpiade Matematika

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Muhammad Alisabian, murid kelas 2 SD Sekolah Cikal Serpong berhasil meraih medali perunggu dalam kompetisi Matematika Internasional, Southeast Asian Mathematical Olympiad (SEAMO) 2022. Prestasi ini diraihnya setelah berkompetisi dengan para murid lain dari 22 negara, baik dari Vietnam, Thailand, Australia, Uzbekistan dan lainnya. 

Pendampingan orangtua, hingga kolaborasi yang baik antara sekolah dan orangtua dalam pengembangan minat, dikatakan menjadi salah satu pendorong Bian dalam meraih prestasi. 

Raih perunggu dan Merit Awards di Kompetisi Matematika Internasional pertamanya

Bian dengan antusias menceritakan pengalamannya meraih medali perunggu di kompetisi Matematika internasional. 

“Ujiannya secara online. Satu jam. Aku latihan setiap hari ditemani orang tuaku, belajar satu-satu latihan soal sampai kadang nangis karena susah. Tapi, aku nggak pengen menyerah. Ini medali Internasional pertamaku. Aku happy banget,” cerita Bian dalam keteran tertulis Sekolah Cikal. 

Selain berbagi cerita tentang pengalamannya, ia juga berbagi cerita mengenai minatnya di bidang sains, seni dan Bahasa Inggris, serta kerinduan kembali ke sekolah, dan bermain dengan teman-teman. 

“Aku suka matematika, sains, English, visual arts. Kemudian aku suka berhitung, suka eksperimen seperti growing plants. Aku suka main, kalau di sekolah aku main di playground dan di kelas. Seru main. Aku juga mau ketemu teman-teman dan guru-guru. Guru-guru di Cikal baik banget,” ceritanya. 

Bian yang bercita-cita menjadi Ahli Sains pun memberikan pesan kepada teman-teman sebayanya agar selalu berusaha, berlatih, dan tidak mudah menyerah untuk meraih impian di hal yang disukai sepertinya. 

Orangtua tak hanya fokus akademis, namun juga minat dan emosi anak 

Menurut Yandha Krishna, Ayah dari Bian, minat Bian di bidang matematika telah tumbuh sejak usia 4 tahun karena telah lekat dengan bidang tersebut dan diajarkan melalui kegiatan sehari ini. 

“Bian diajarkan matematika sejak kecil, dari umur 4 tahun di tingkat TK B oleh Ibunya dan juga memang diikutsertakan les matematika karena minatnya itu,” tutur Yandha. 

Minat yang menjadi kebiasaan berlatih sejak kecil di bidang matematika pun membuat Bian seringkali memperoleh penghargaan di bidang matematika

“Bian sejak kecil beberapa kali dapat medali, trofi, sertifikat. Kami menyadari anak kami memiliki potensi, Bian pun sejak kecil memang suka eksperimen suka sains, suka matematika. Dan kami pun mendampingi karena Ia tidak pernah mengeluh kalau berlatih," tambahnya. 

Uniknya, meskipun memiliki minat yang tinggi di matematika, kedua orangtua Bian lebih memilih sekolah yang menggunakan prinsip dan pendekatan personalisasi untuk mendukung pengembangan minat, bakat Bian sebagai manusia, dan bukan memfokuskan pada akademik saja melainkan juga pengembangan emosinya. 

“Kami memilih Cikal karena kami tidak ingin hanya fokus pada akademik saja, untuk kelas 1 dan kelas 2 ada program Mindfulness, Personal And Social Education (PSE) di mana anak-anak termasuk Bian sudah dipupuk sejak dini untuk mindful dan lebih peka terhadap emosinya," ucap Nia, Ibu dari Bian. 

Refleksi pemilihan sekolah berbasis kompetensi yang dilakukan oleh orang tua Bian mendukung pengembangan diri dari Bian sebagai murid. Bagi Ayahnya, Bian sejak dini juga telah terbiasa melakukan presentasi dan membangun komunikasi yang baik dalam kesehariannya. 

“Bagi kami sebagai orang tua, pendekatan konvensional kini sudah tidak sesuai lagi. Kami memilih Cikal karena memberikan kesempatan bagi Bian untuk selalu bersuara. Kalau dulunya kami harus nurut sama guru, dan takut bertanya, kini Bian sudah terbiasa melakukan presentasi, ia juga sudah mengenal emosinya dan berkomunikasi jika ia merasa kesal atau marah. Itu sesuai dengan pendekatan parenting kami di rumah, bersuara, berpendapat,” jelas Yandha. 

Sementara itu, Kepala Sekolah Cikal Serpong Rosmayanti Mutiara menyatakan rasa bangga dan harunya akan pencapaian Bian mewakili Sekolah Cikal Serpong dan tentunya Indonesia. 

“Kami sangat bangga atas prestasi Bian yang mau menantang dirinya terlibat dalam kompetisi Matematika hingga tahap Asia Tenggara. Semoga pengalaman ini menjadi pembuka dan penyemangat bagi Bian untuk terus meningkatkan keterampilannya dan dapat berbagi pengalamannya dengan teman-teman," ucapnya.(sumber: kompas.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami