search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Isak Tangis Pecah, 2 Anak Korban Banjir Ditemukan Tak Bernyawa
Senin, 17 Oktober 2022, 17:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/Isak Tangis Pecah, 2 Anak Korban Banjir Ditemukan Tak Bernyawa.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan satu korban lagi dalam musibah air bah yang menerjang bangunan rumah milik I Gusti Ngurah Suparta di Banjar Dinas Santi, Desa Selat, Karangasem pada Senin (17/10/2022).

Isak tangis keluarga seketika pecah setelah tim SAR berhasil mengangkat tubuh korban I Gusti Ngurah Wedana Putra (9) dari himpitan material banjir berupa batu, pasir hingga potongan kayu yang menimbunnya.

Anak ke-4 sekaligus anak laki-laki satu - satunya yang dimiliki oleh pasangan I Gusti Ngurah Suparta dan I Gusti Ayu Kartini itu ditemukan sudah tak bernyawa berjarak sekitar 10 meter di sebelah barat bangunan rumahnya yang dihantam air bah pada Senin pagi sekitar pukul 04.00 WITA. 

"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, posisinya sekitar 10 meter sebelah sebelah barat bangunan rumahnya, saat ditemukan kondisi korban tertimbun material banjir," ujar Koordinator Pos SAR Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana. 

Sementara itu, sebelumnya sekitar 1 kilometer dari posisi rumahnya, kakak korban I Gusti Ayu Pradnya (19) telah terlebih dahulu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan telah dievakuasi menuju puskesmas selat. 

Berdasarkan penuturan ayah korban, I Gusti Ngurah Suparta, di kawasan tersebut diketahui turun hujan sudah sejak pukul 00.00 WITA, hanya saja saat itu tidak ada tanda - tanda akan ada terjangan air bah. Mengingat selama puluhan dari sepengetahuan ia dan warga lainnya tidak pernah terjadi hal serupa sekalipun turun hujan cukup deras.

Hingga sekitar pukul 04.00 WITA, Suparta terbangun dan tiba-tiba melihat ada banjir besar menerjang rumahnya. Kejadiannya begitu cepat, Suparta mengaku sempat menyelamatkan istrinya yang nyaris terseret derasnya aliran banjir bercampur material tersebut. 

Di saat yang sama, listrik di rumahnya seketika padam. Di tengah kegelapan, Suparta mendengar teriakan dari salah satu anaknya bernama I Gusti Ayu Trisna Dewi yang juga nyaris terseret banjir tidak jauh dari posisi rumahnya. 

Setelah menyelamatkan anaknya, Suparta sempat pergi meminjam senter untuk melihat dua anaknya yang lain yaitu I Gusti Ayu Pradnya dan I Gustu Ngurah Wedana Putra. Saat itu, Suparta mengira dua anaknya tersebut masih terjebak di dalam rumah. Namun, saat kembali memastikan ke dalam rumah membawa senter, ternyata kedua anaknya itu sudah tidak ada lagi di dalam kamar.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami