search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Empat Vitamin Penting Buat Otak, Biar Kamu 'Anti-Pikun'
Selasa, 1 November 2022, 07:59 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Empat Vitamin Penting Buat Otak, Biar Kamu 'Anti-Pikun'

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Jika terjadi sekali dua kali, lupa akan sesuatu mungkin bisa dimaklumi. Namun kalau sudah berkali-kali, berarti Anda perlu amunisi alias vitamin yang baik buat otak. Asupan nutrisi seimbang memastikan tubuh bekerja dengan normal, tak terkecuali otak.

Namun dalam kondisi tertentu, seseorang cukup sulit memenuhi kebutuhan nutrisi sehingga memerlukan suplemen vitamin. Beberapa vitamin diketahui memberikan manfaat untuk otak.

Berikut di antaranya, mengutip berbagai sumber.

1. Vitamin B12

Ayesha Sherzai, ahli saraf dari Loma Linda University Health, mengatakan bahwa vitamin B sangat penting untuk kesehatan otak.

"[Vitamin B] membantu menciptakan zat kimia saraf yang memungkinkan sel-sel otak untuk berkomunikasi satu sama lain," kata Sherzai, seperti dikutip dari Insider.

Dari sekelompok vitamin B, khusus vitamin B12 berperan penting untuk daya ingat. Kekurangan vitamin B12 memengaruhi fungsi kognitif seperti memicu kebingungan, memori yang buruk, bahkan demensia parah.

2. Vitamin D

Vitamin D adalah prekursor hormon. Artinya, vitamin ini jadi komponen kunci untuk pembuatan hormon, terutama hormon yang bertanggung jawab untuk komunikasi antar-sel dalam otak. Kekurangan vitamin D bisa meningkatkan risiko masalah memori.

Selain itu, vitamin D rupanya juga berhubungan dengan kesehatan otak secara keseluruhan. Seperti dikutip dari Medical News Today, studi terbaru menemukan hubungan antara kekurangan vitamin D dan risiko skizofrenia lebih tinggi.

Riset lain menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D pada tikus paruh baya mengakibatkan kerusakan otak dan penurunan pada fungsi kognitif.

3. Vitamin E

Kerusakan akibat radikal bebas bisa memengaruhi otak. David A. Merrill, psikiater dan direktur Pacific Neuroscience Institute's Pacific Brain Health Center, menyarankan untuk mengonsumsi antioksidan demi melawan kerusakan akibat radikal bebas. Salah satu antioksidan yang disarankan adalah vitamin E.

Dikutip dari laman Harvard T.H. Chan, kebutuhan vitamin E harian untuk pria dan wanita usia 14 tahun ke atas adalah 15 mg atau 22 IU, termasuk ibu hamil. Sementara ibu menyusui memerlukan lebih banyak, sekitar 19 mg atau 28 IU per hari.

4. Asam lemak omega 3

Asam lemak omega 3, terutama EPA (eicosapentaenoic) dan DHA (docosahexaenoic), berperan dalam kesehatan otak. Kekurangan EPA dan DHA berkaitan dengan gangguan neurodegeneratif.

Sherzai mengatakan bahwa EPA dan DHA melawan peradangan otak. Keduanya juga membantu memperkuat hubungan antar-sel dalam otak dan membantu menciptakan zat kimia saraf.

Studi menemukan suplementasi asam lemak omega 3 bisa memperlambat penurunan kognitif pada orang dengan Alzheimer. Namun, sebuah tinjauan menyebut suplementasi ini mungkin hanya bermanfaat pada tahap awal gangguan kognitif.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami