search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
NATO Peringatkan Ukraina, Bongkar Rencana 'Jahat' Putin
Selasa, 15 November 2022, 23:26 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/NATO Peringatkan Ukraina, Bongkar Rencana 'Jahat' Putin

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Aliansi militer NATO memberikan peringatan terbaru kepada Ukraina yang sedang berperang dengan Rusia. Hal ini terjadi tatkala pasukan Negeri Beruang Putih memutuskan untuk mundur dari kota strategis milik Kyiv, Kherson.

Dalam sebuah pernyataan di Belanda, Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg menjelaskan bahwa kekuatan Moskow tidak boleh diremehkan meskipun Kyiv sukses di medan perang baru-baru ini.

"Kita tidak boleh membuat kesalahan dengan meremehkan Rusia. Angkatan bersenjata Rusia memiliki kemampuan yang signifikan, serta sejumlah besar pasukan," ujar Stoltenberg dalam konferensi pers bersama dengan pejabat pemerintah Belanda di Den Haag yang dilansir Reuters, Selasa (15/11/2022).

"Bulan-bulan mendatang akan sulit. Tujuan Putin adalah meninggalkan Ukraina yang dingin dan gelap pada musim dingin ini. Jadi kita harus tetap berada di jalur itu."

Rusia sendiri sejauh ini telah meluncurkan serangan ke fasilitas energi dan air milik Ukraina. Hal ini menempatkan Ladang Pangan Eropa itu dalam situasi ancaman krisis energi dan air.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan itu dilakukan sebagai respons atas serangan di jembatan Krimea dan pangkalan angkatan lautnya di Laut Hitam.

Sementara itu, Stoltenberg juga kembali menegaskan bahwa pihaknya menyerahkan terkait bagaimana langkah-langkah untuk mengakhiri perang kepada Ukraina. Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyatakan tak akan bernegosiasi dengan Rusia bila masih dipimpin Putin.

"Mereka sekarang membayar harga tertinggi dalam hal hilangnya nyawa dan kerusakan negara. Jadi Ukraina yang memutuskan persyaratan apa yang dapat diterima untuk mereka," katanya.

"Apa yang terjadi di sekitar meja pada dasarnya terkait dengan situasi di medan perang. Jadi yang harus kita lakukan adalah mendukung Ukraina dan memperkuat tangan mereka sehingga pada tahap tertentu dapat terjadi negosiasi di mana Ukraina menang sebagai negara berdaulat yang merdeka di Eropa," tambahnya.(sumber: cnbcindonesia.com)
 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami