search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Banjir Terjang Kongo, Lebih dari 120 Orang Tewas
Rabu, 14 Desember 2022, 12:06 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Banjir Terjang Kongo, Lebih dari 120 Orang Tewas

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Lebih dari 120 orang meninggal dunia akibat banjir yang melanda Ibu Kota Kongo, Kinshasa, Selasa (13/12). Pihak berwenang Kongo melaporkan bahwa korban tewas awalnya tercatat 55 orang pada sore hari. Menjelang petang, angka melonjak menjadi 120 orang.

Kepala kepolisian Kinshasa, Sylvano Kasongo, mengatakan kepada AFP bahwa mayoritas korban meninggal karena berada di kawasan lereng yang tertimpa longsor. Tanah longsor itu terjadi di distrik Mont-Ngafula dan menutupi National Highway 1, rute pemasok utama yang menghubungkan ibu kota dengan pelabuhan penting Matadi.

Pemerintah pun mengeluarkan peringatan hari berkabung nasional selama tiga hari yang dimulai Rabu (14/12). Menurut keterangan pihak berwenang setempat, banjir ini terjadi karena hujan yang mengguyur wilayah tersebut sepanjang malam.

Jalan-jalan utama, termasuk lokasi gedung-gedung pemerintah, terendam selama berjam-jam. Jalur pasokan bantuan di National Highway 1 pun terputus akibat longsor dan banjir.

Perdana Menteri Kongo, Jean-Michel Sama Lukonde, mengatakan jalan raya akan dibuka kembali pada esok hari, tapi hanya untuk kendaraan kecil.

"[Bisa] makan waktu tiga atau empat hari [untuk truk]," ujar Lukonde.

Kinshasa merupakan kawasan yang terletak di Sungai Kongo. Wilayah itu merupakan tempat tinggal sekitar 15 juta orang dengan banyak rumah semacam gubuk dibangun di lereng rawan banjir.

Pada November 2019, sekitar 40 orang tewas di ibu kota akibat banjir dan tanah longsor.

Mont-Ngafula merupakan salah satu daerah yang kerap mengalami dampak terparah. Namun warga menyebut banjir kali ini lebih parah ketimbang sebelumnya.

"Kami tidak pernah melihat banjir sebesar seperti ini," ujar warga bernama Blanchard Mvubu.

"Saya sedang tidur, tapi saya merasakan air di dalam rumah. Itu bencana. Kami kehilangan semua harta benda di rumah. Tidak ada yang bisa diselamatkan."(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami