Gasak Rp8 Miliar, Teller Bank Ini Tertangkap Setelah 25 Tahun Ngumpet
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Berakhir sudah pelarian seorang mantan teller bank di Cina yang mencuri lebih dari USD500 ribu. Ia tertangkap setelah bersembunyi selama 25 tahun dengan mengganti identitas dan menjalani operasi plastik untuk mengelabui polisi.
Pihak berwenang di Yueqing, sebuah kota sekitar 370 km sebelah selatan Shanghai, mengungkapkan secara detail kisah bak film-film pencurian di Hollywood di kehidupan nyata itu dalam sebuah postingan media sosial minggu ini.
Cerita ini sangat menghibur para pengguna internet. Pihak berwenang mengatakan Chen Yile menghilang pada tahun 1997 saat bekerja sebagai teller bank di Cina Construction Bank Corp.
Saat itu ia masih berusia 26 tahun. Dia diketahui mencuri sekitar 3,98 juta yuan atau sekarang senilai USD587 ribu (Rp8,8 miliar) dengan menggelembungkan rekening bank selama akhir pekan, lalu menarik uang tunai dari ATM.
Dia kemudian membayar puluhan ribu yuan untuk melakukan operasi plastik di dekat kota Wenzhou, lalu membeli kartu identitas baru dengan nama Jiang Mouhong di Shanghai. Tidak hanya itu, Chen lantas memutuskan kontak dengan mantan suaminya dan menetap di Guangdong, di mana dia menikah lagi dan memiliki seorang putri serta memulai bisnis perlengkapan kebersihan.
Pihak berwenang di Cina mengatakan mereka melacaknya pada bulan Desember dan menuduhnya melakukan kejahatan termasuk korupsi, pemalsuan dokumen dan bigami.
Baca juga:
PM Kuwait Ajukan Pengunduran Diri Kabinet
Polisi tidak mengatakan bagaimana mereka menemukan Chen, tetapi mengatakan bahwa ayahnya melaporkan kejahatan tersebut pada tahun 1997. Chen secara fisik hanya dapat membawa sekitar 400 ribu yuan saat dia melarikan diri, dan menyimpan sisanya di rumah dan di rekening bank kerabatnya.
“400.000 yuan atau lebih uang curian yang saya ambil pada saat itu dengan cepat dihabiskan, tetapi saya menghasilkan uang dari memulai perusahaan saya,” bunyi pernyataan itu mengutip pernyataan Chen.
"Saya bersedia mengembalikan apa yang saya curi dan mengganti kerugiannya," sambungnya seperti dilansir dari Bloomberg, Sabtu (21/1/2023).
Chen mengatakan dia merindukan keluarganya selama 25 tahun dalam pelarian. Dia menamai perusahaannya berdasarkan sebuah puisi Cina yang berbunyi: “Setiap hari raya, kami memikirkan kerabat kami yang jauh lebih dari sebelumnya.”(sumber: sindonews.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net