search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Anggota DPRD Klungkung Jadi Korban Penipuan Modus Phising, Kerugian Rp654 Juta
Rabu, 1 Februari 2023, 20:20 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Anggota DPRD Klungkung Jadi Korban Penipuan Modus Phising, Kerugian Rp654 Juta.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Anggota DPRD Klungkung, Wayan Misna menjadi korban penipuan kejahatan dengan modus pishing atau yang dikenal sebagai kejahatan siber dengan target akun seperti internet banking atau mobile banking. Kasus ini sudah dilaporkan Wayan Misna ke Direktorat Reskrimsus Polda Bali dengan kerugian Rp654 juta. 

Hingga kini, laporan korban sedang diproses di Subdit V (Siber) Ditreskrimsus Polda Bali. Penyidik masih menyelidiki dan memintai keterangan saksi korban dalam kasus tersebut. 

Dikonfirmasi awak media, pada Rabu 1 Februari 2023, Kasubdit V (Siber) Ditreskrimsus Polda Bali AKBP Nanang Prihasmoko, membenarkan masuknya laporan anggota DPRD Klungkung, Wayan Misna. 

Kasus ini terungkap saat korban akan mengecek transferan dana. Sebab, beberapa hari ini transferan dana kegiatan belum ada yang masuk ke rekeningnya. Selanjutnya, korban menanyakan hal tersebut melalui online. 

"Namun ketika akan mengecek lewat ponsel, korban ditemukan logo bank bersangkutan dan langsung dia klik," beber AKBP Nanang. 

Usai masuk ke link tersebut, Wayan Misna bertanya soal dana yang belum masuk ke rekeningnya kepada pelaku mengaku pegawai Bank. Pelaku kemudian menuntun korban agar mengisi data terlebih dahulu. 

"Dalam percakapan itu korban diminta untuk mengisi nomor rekening, nomor PIN dan sebagainya," ujar mantan Kapolsek Denpasar Selatan ini. 

Beberapa saat setelah mengisi data, tak disangka korban menerima banyak notifikasi penarikan uang di rekeningnya. Akhirnya korban sadar tertipu. 

Perwira melati tiga di pundak ini mengatakan bahwa sekarang ini banyak penipuan online yang tidak jelas dan memasang logo bank untuk menipu korbannya. 

"Sekarang ini media di online banyak yang tidak jelas dan logo bank bisa disamarkan. Nah bila di klik logo bank tersambungnya ke pelaku. Kami masih mendalami kasus ini," tegasnya. 

Menyikapi kasus ini, dia pun mengimbau kepada masyarakat supaya hati-hati saat menggunakan online. Sebaiknya segera mengecek langsung ke bank terkait. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami