search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Komandan Ukraina: Pasukan Rusia Takut, Malah Tentara Bayaran Yang Maju
Selasa, 28 Februari 2023, 15:00 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Komandan Ukraina: Pasukan Rusia Takut, Malah Tentara Bayaran Yang Maju

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Komandan Ukraina menceritakan pasukan Rusia di Bakhmut ketakutan, sampai-sampai harus mengerahkan tentara bayaran dari kelompok Wagner dulu untuk membuka jalan di garda depan. Komandan Brigade Mekanis Terpisah ke-28, Yuriy Madyar, mengatakan pasukan reguler Rusia tak berani maju menghadapi langsung Ukraina.

"Pasukan reguler takut untuk bergerak maju. Saat ini kelompok 5-10-20 Wagner bergerak maju dan mengambil posisi," ujar Madyar kepada CNN.

"Wagner menyerang ke segala arah di Bakhmut sebagai kelompok terdepan yang tak bisa mundur. Setelah itu, baru lah pasukan reguler masuk."

Menurut Madyar, selama berperang di Bakhmut, posisi para pasukan reguler Rusia juga diambil alih oleh Wagner. Nantinya, setelah kelompok prajurit bayaran itu menyelesaikan misi, baru lah pasukan reguler bersiap memasuki medan perang.

Madyar mengatakan itu merupakan taktik baru Rusia untuk mengepung wilayah Bakhmut yang belakangan sedang panas.

"Pasukan reguler masuk, dan setelah beberapa hari, mereka menarik kembali unit-unit Wagner yang ada di sana," ujarnya.

Madyar mengatakan bahwa secara keseluruhan, situasi di Bakhmut, terutama di timur kota itu, belakangan memang "sangat sulit."

Pada Senin (27/2), pasukan Rusia berupaya mengepung mereka dari segala sisi. Pasukan Negeri Beruang Merah melancarkan serangan tanpa henti, salah satunya ke utara Bakhmut.

Para prajurit Kremlin itu, kata Madyar, mau memblokade mereka dengan memotong salah satu akses tentara Ukraina ke kota.

"Sangat sulit di segala arah di Bakhmut hari ini, 27 Februari. Mereka ingin mengepung kami. Ada serangan musuh tanpa henti di sana," katanya.

Madyar pun berujar serangan-serangan itu terasa sulit lantaran pasukan Ukraina berjuang mempertahankan akses ke kota di tengah kekurangan amunisi dan senjata untuk melawan Rusia.

Pasukan Ukraina juga kesulitan melawan lantaran masalah cuaca yang tak berkesudahan.

"Selalu berkabut. Anda tidak bisa melihat apa pun di malam hari. Suhu di atas nol selama tiga hari berturut-turut. Kelembapannya juga mengerikan. Hujan terus-menerus mengguyur di siang hari dan memengaruhi kinerja kami," ucapnya.

Presiden Volodymyr Zelenksy juga sempat mengatakan bahwa situasi di Bakhmut saat ini sangat menantang bagi pasukan negaranya.

Menurut Zelensky, para tentara Kremlin tak henti-hentinya menggempur dan menghancurkan perlindungan prajurit Kyiv.

"Musuh terus-menerus menghancurkan segala sesuatu yang bisa digunakan untuk melindungi posisi kami, untuk mengamankan dan mempertahankannya," kata Zelensky pada Senin (27/2).

"Prajurit kami yang mempertahankan Bakhmut merupakan pahlawan sejati."

Sebelum ini, juru bicara salah satu unit militer Ukraina, Serhii Cherevatyi, mengatakan bahwa Bakhmut belakangan memang menjadi target serangan musuh.

Pasukan Rusia menurutnya tengah berupaya menyerang daerah pemukiman seperti Dubovo-Vasylivka, Yahidne, Ivankivske, dan Pivnichne. Lokasi-lokasi itu merupakan wilayah yang ada di barat Bakhmut.

Cherevatyi mengatakan setidaknya 300 serangan dari berbagai jenis artileri dan peluncur roket terjadi di garda depan wilayah itu.

"Sekitar 60 pertempuran terjadi, di mana musuh kehilangan 63 prajurit tewas dan 141 prajurit terluka dengan berbagai tingkat keparahan," katanya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami