Bupati Buleleng: Siswa Belum Bisa Baca-Tulis Jangan Naik Kelas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Bupati Buleleng dr I Nyoman Sutjidra menginstruksikan seluruh satuan pendidikan di tingkat SD dan SMP untuk tidak menaikkan kelas atau meluluskan siswanya yang belum lancar membaca dan menulis.
Kebijakan ini bertujuan agar siswa mendapat pendampingan lebih intensif sebelum melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Ditemui belum lama ini, Sutjidra menyampaikan bahwa instruksi ini memang belum dituangkan dalam Surat Edaran (SE), namun diharapkan seluruh satuan pendidikan di Buleleng bisa segera menindaklanjutinya.
"Saya instruksikan kepada sekolah untuk tidak meloloskan siswa yang belum lancar membaca dan menulis ke jenjang berikutnya. Harus diberikan pendampingan dulu, sampai siswanya bisa membaca dan menulis," tegasnya.
Bupati Sutjidra memahami, kebijakan ini berpotensi mendapat protes dari para orangtua siswa. Meski demikian, pihak sekolah diminta aktif melakukan sosialisasi karena membaca dan menulis merupakan bekal dasar yang wajib dimiliki siswa.
"Protes wajar karena orangtua ingin anaknya punya ijazah SD dan SMP. Tapi kalau dasarnya (membaca dan menulis) belum bisa, harus diberikan pendampingan dulu. Kalau misalnya dia mengalami disabilitas intelektual, bisa terdeteksi juga dan diberikan pendampingan khusus," terangnya.
Terkait masih adanya 375 siswa SMP di Buleleng yang belum lancar membaca dan menulis, Sutjidra mengaku masih menunggu hasil dari pendampingan yang dilakukan tim relawan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Undiksha Singaraja.
"Astungkara ada perbaikan," tandasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rat