search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sejarah Kelam G30S 1965 di Bali (17): PKI Dikenal Sangat Militan dan Membuat Lawan Takut
Rabu, 26 September 2018, 08:50 WITA Follow
image

Beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com,Denpasar. Sebelum G30S terjadi, PKI sangat militan dengan berbagai show of force yang membuat lawan politiknya bergidik. Berbagai lagu diciptakan untuk mengejek dan membangkitkan semangat. Parade, pawai, dan provokasi yang berbau pembantaian disebar ke masyarakat. Mereka bersumpah jika PKI menang maka lawan politik mereka akan dibantai habis-habisan sampai ke anak cucu.
 
[pilihan-redaksi]
Kader-Kader PKI di Bali memang dikenal sangat militan. Bagi PKI, orang lain terutama dari kalangan pemeluk agama Hindu yang taat dan identik dengan PNI, adalah pihak yang kolot, ketinggalan zaman. Orang PKI selalu mengklaim dirinya sebagai simbol keintelektualan.
 
Dalam berbagai diskusi maupun debat publik, orang PKI selalu mengklaim mampu membuat tidak berkutik pihak lain. Sebaliknya pihak lain terutama dari kalangan PNI, sedapat mungkin menghindari berpapasan dengan anggota PKI.
 
Karena itulah, mobilisasi yang dilakukan dalam mempertahankan agama sangat mungkin terintegrasi dengan desakan memurnikan Pulau Bali dalam penertian ritual.
 
Propaganda PKI bukan gertak sambal, karena pada pemberontakan PKI di Madiun pembantaian lawan politik oleh PKI benar benar dilakukan dengan keji. Jadi kengerian yang memiliki landasan trauma jika PKKI menang maka habislah kita semua.
 
[pilihan-redaksi2]
Semua aksi-aksi itu menambah ketegangan politik yang menang sudah ada sejak lama. Kengerian yang begitu besar terhadap propaganda PKI ditambah dengan konflik sebelumnya membuat pembantaian ini menjadi sangat sadis dibanding pembantaian di Jawa atau di tempat lain.
 
Antipati muncul antara penganut Agama Hindu yang taat dan para anggota PKI. Orang PKI dalam banyak hal selalu menunjukkan sikap tidak hormat terhadap praktek keagamaan yang sudah mapan di kalangan pemeluk Agama Hindu.
 
Pihak PKI di Propinsi Bali selalu menganggap diri paling pintar, paling hebat, paling benar, karena selalu mendapat pendidikan secara periodik dari instruktur yang didatangkan secara khusus dari Uni Soviet maupun Republik Rakyat China (RRC). (Tim Beritabali.com/Bersambung)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami