Venus dan Jupiter "PDKT" Tampak Seperti Dua Cahaya Terang, Begini Menurut Astrologi Hindu
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pengamat Unidentified Flying Object (UFO) Bali Ida Bagus Lawa Manuaba menanggapi soal fenomena alam dimana terlihat dua cahaya terang terlihat di langit pada malam hari seperti yang diunggah warga Desa Darmasaba, Badung di media sosial.
Ia mengatakan kedua cahaya tersebut adalah penampakan planet Venus dan Jupiter.
"Kalau yang besar itu Venus sedangkan yang kecil itu Jupiter," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (4/3/2023).
Ia menjelaskan berdasarkan analisa ilmu perbintangan (astrologi) Hindu, Parasara Hora Sastra, planet Venus mengorbit matahari setiap 224,7 hari, sedangkan jupiter mengitari matahari dalam waktu 11,8 tahun. Sehingga, peluang kejadian di mana venus tampak berdekatan dengan jupiter akan kerap terjadi.
Dari peristiwa tersebut, Ida Bagus Lawa Manuaba mengaitkan ke astrologi Hindu dimana venus merupakan simbol penguasa keindahan, estetika, dan karisma manusia. Sementara itu, jupiter berhubungan dengan pengetahuan, kecerdasan, kebijaksanaan dan kerohanian.
"Apabila manusia lahir ketika dua planet ini terbit di langit timur, orang yang lahir itu akan memiliki karisma besar dan juga pengetahuan tinggi," sebut pria yang akrab dipanggil Gus Arya ini.
Kendati demikian, kata dia, tidak semua orang yang lahir ketika kedua planet ini terbit di langit timur akan mendapatkan karisma dan pengetahuan. Hal ini juga tergantung dengan rasi bintang di mana planet itu berada dan pengaruh formasi planet-planet lain pada saat kelahirannya yang diistilahkannya dengan bhava-karaka.
Selain berpengaruh pada watak atau karakter kelahiran dari seseorang, Gus Arya juga menyebutkan bahwa tata letak perbintangan juga berdampak pada peristiwa alam. Misalnya, sebut dia, jika jupiter dan venus berada di rasi capricorn atau scorpio, maka ada kemungkinan ada fluktuasi harga pada barang-barang mewah.
"Kalau ada Kala Rahu (Sang Hyang Rahu) di rasi yang sama dengan Jupiter/Venus, bisa berarti orang akan kesulitan secara ekonomi," ungkapnya.
Lebih lanjut, jika Jupiter berdekatan dengan Saturnus, dan Sang Hyang Rahu, biasanya akan ada bencana. Contohnya seperti wabah COVID-19 beberapa tahun lalu.
Baca juga:
NASA Bagikan Foto Jupiter Pertama JWST
Sedangkan peristiwa cuaca ekstrem yang terjadi beberapa akhir ini, menurutnya secara astrologi biasanya dipengaruhi oleh planet Merkurius yang bergerak secara retrograde (berlawanan arah) yang biasanya sekitar 1-2 bulan.
Namun, menurutnya, penjelasan dari astrologi hanya merupakan salah satu di antara sekian banyak penyebab faktor alam. Ia menambahkan juga diperlukan penyandingan penjelasan dari berbagai sisi keilmuan.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tim