Jejak Sosok Tasdi dan Tangis Megawati Soekarnoputri
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Nama mantan Bupati Pubalingga, Tasdi kembali menjadi perbincangan setelah dikabarkan kini menjadi salah satu staf khusus Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Nama Tasdi sempat menjadi sorotan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat HUT partai ke-50 awal Januari 2023 lalu. Mega bahkan sempat menitikkan air mata saat mengisahkan kiprah Tasdi sebagai pekerja serabutan hingga terjun ke politik dan bergabung dengan PDIP.
"Ada sopir truk, dia bisa jadi bupati karena dicintai rakyat, namanya Tasdi. Itu bonding-nya," kata Megawati dengan suara bergetar, Selasa (10/1).
Tasdi mengawali kiprahnya saat terpilih sebagaimana anggota DPRD Purbalingga mulai 1999 hingga 2004. Dia kemudian menjadi Ketua DPRD Purbalingga hingga 2014.
Pada 2015, Tasdi maju di Pilkada serentak lewat PDIP dan terpilih sebagai Bupati Purbalingga. Dia berpasangan dengan Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) yang merupakan anak dari mantan Bupati Purbalingga, Triyono Budi Sasongko.
Namun pada 2018, kiprah politiknya harus terhenti lewat operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia pun ditetapkan tersangka bersama empat orang lain, yakni Kepala Bagian ULP Pemkab Purbalingga Hadi Iswanto serta tiga pihak swasta Hamdani Kosen, Librata Nababan, dan Ardirawinata Nababan.
KPK menyebut Tasdi menerima suap sejumlah Rp100 juta. Tasdi dan Hadi disebut sebagai penerima suap, sementara Hamdani, Librata, dan Ardirawinata sebagai pemberi suap.
Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Semarang, Tasdi divonis 7 tahun penjara. Ia juga dicabut hak politiknya selama 3 tahun setelah menjalani masa hukuman.
Putusan dibacakan pada Februari 2019. Sejumlah media memberitakan Tasdi bebas bersyarat 7 September 2022.
Plt Kepala Biro Komunikasi Kementerian Sosial (Kemensos) Roma Uli Jaya Sinaga tak menjawab tegas soal kabar Tasdi kini menjadi staf khusus Risma. Namun ia menyampaikan saat ini stafsus Risma berjumlah lima orang.
"Staf khusus Menteri Sosial sesuai dengan Surat Keputusan berjumlah lima orang," kata Roma saat dihubungi, Senin (13/3).
Namun, tak ada nama Tasdi di antara lima orang itu. Kelimanya yakni, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Don Rozano Sigit Prakoeswa, Staf Khusus Menteri Bidang Pengembangan SDM dan Program Kementerian Suhadi Lili, dan Staf Khusus Menteri Bidang Pemerlu Pelayanan Kessos dan Potensi Sumber Kessos Luhur Budijarso Lulu.
Lalu, Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin Doddi Madya Judanto, dan Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri Faozan Amar.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net