search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cari Penyebab Matinya Paus Sperma di Pantai Yeh Malet, Tiga Dokter Lakukan Autopsi
Kamis, 6 April 2023, 19:22 WITA Follow
image

beritabali/ist/Cari Penyebab Matinya Paus Sperma di Pantai Yeh Malet, Tiga Dokter Lakukan Autopsi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Tiga dokter hewan dari Unair, Perhimpunan dokter hewan Indonesia dan Udayana dibantu 6 mahasiswa bekerja sama melakukan autopsi terhadap bangkai Paus Sperma yang terdampar di Pantai Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Manggis, Karangasem, pada Kamis (6/4/2023). 

Autopsi ini dilakukan, untuk mengetahui apa penyebab kematian paus sepanjang lebih dari 15 meter tersebut. 

"Kita lakukan autopsi untuk mencari tahu penyebab kematian atau terdamparnya ikan Paus ini, ada banyak faktor yang selama ini kerap menjadi penyebab matinya ikan paus seperti karena suatu penyakit, bisa juga karena usia, tertabrak kapal serta beberapa faktor lainnya," kata Drh. Bilqis salah satu dokter hewan yang ikut melakukan autopsi.

Menurut Bilqis, ia mempunyai waktu selama 24 jam untuk melakukan autopsi secara menyeluruh, terhadap bangkai Ikan Paus seberat kurang lebih 3,5 Ton tersebut. Karena apabila melewati waktu 24 jam dari saat matinya Paus tersebut maka dibutuhkan prosedur yang berbeda dalam proses autopsi itu. 

Sebelumnya Paus ini juga diduga sempat terdampar di Pantai Lepang, Klungkung, namun saat itu berhasil didorong ke tengah lautan dengan kondisi masih hidup. Namun ikan terbesar di lautan ini akhirnya mati setelah terdampar di Pantai Yeh Malet pada Rabu (5/4/2023).

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami