search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ma'ruf Amin Soal Potensi Beda Lebaran Tahun Ini: Harus Toleransi
Jumat, 14 April 2023, 22:24 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Ma'ruf Amin Soal Potensi Beda Lebaran Tahun Ini: Harus Toleransi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Wakil Presiden RI  Ma'ruf Amin meminta semua pihak bersikap saling toleransi dan legowo apabila 1 Syawal 1444 H atau Hari Raya Idulfitri tahun ini tak serempak antara pemerintah dan Muhammadiyah.

"Karena itu ditempuh adanya sikap bisa toleransi antara dua kelompok ini masing-masing lebaran sesuai hitungannya. Bahasa Jawanya legowo lah," kata Ma'ruf di sela kunjungan kerja di Gorontalo dalam video diterima, Jumat (14/4).

Ma'ruf menjelaskan perbedaan Hari Raya Idulfitri di Indonesia terjadi lantaran berbeda kriteria pertimbangan terlihatnya hilal atau imkanur rukyat.

Muhammadiyah, kata Ma'ruf, menggunakan metode wujudulhilal atau terpenting melihat wujud hilal walaupun setengah derajat ketika menetapkan 1 Syawal.

Sementara pemerintah, kata dia, menggabungkan metode hisab dan pemantauan hilal atau rukyatul hilal dalam menetapkan 1 Syawal.

Ketika melihat hilal, Ma'ruf mengatakan pemerintah mengacu pada kriteria baru MABIMS yakni posisi hilal harus mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Harus dihitung kalau hisabnya di bawah dua itu tidak imkanur rukyat. Ini kesepakatan termasuk ASEAN itu segitu," ujarnya.

Di sisi lain, Ma'ruf menjelaskan prediksi pelbagai pihak lebaran tahun ini versi pemerintah akan jatuh pada Sabtu (22/4) mendatang.

Sebab, ia mengatakan ketinggian hilal belum mencapai tiga derajat berdasarkan kriteria MABIMS pada Kamis (20/4) petang mendatang.

"Karena belum dua derajat sudah tanggal 29 [Ramadan] itu hari Jumat, malam Jumat itu dikira-kira itu belum imkanur rukyat karena diperkirakan istiqmal namanya, disempurnakan genap 30 hari. Karena 30 hari puasanya makanya jatuhnya (lebaran) Sabtu," ujarnya.

Potensi perbedaan waktu Hari Raya Idulfitri antara pemerintah dan Muhammadiyah tahun ini sempat diutarakan Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin.

Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H akan jatuh pada 21 April. Pemerintah melalui Kemenag bakal menggelar Sidang Isbat untuk menentukan Hari Raya Idulfitri 2023 atau 1 Syawal 1444 H pada Kamis, 20 April mendatang.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami