search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jerinx Respons Soal WNA Bekerja Ilegal di Bali: Sudah Biasa
Minggu, 14 Mei 2023, 11:44 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Jerinx Respons Soal WNA Bekerja Ilegal di Bali: Sudah Biasa

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Musisi I Gede Ari Astina alias Jerinx ikut angkat bicara soal ulah warga negara asing (WNA) di Bali yang kini menjadi sorotan. Ia mengaku telah mengetahui keberadaan WNA yang bekerja ilegal di Bali sejak lama.

Keberadaan WNA yang bekerja ilegal itu telah diketahui Jerinx setidaknya sejak 2010 silam. Kala itu, Jerinx masih berdomisili di Kuta, yang menjadi destinasi wisata populer dunia.

"Jadi, ketika itu Kuta masih menjadi tempat yang tanda kutip keren sebagai destinasi wisata dan lagi ramai-ramainya Kuta. Di sana sudah banyak bule-bule bekerja sebagai manajer bar. Bahkan bukan manajer, juga ada kayak jadi karyawan bar biasa. Jadi bosnya orang Jakarta, stafnya bule, itu sudah biasa," kata Jerinx usai konferensi pers Singaraja Fest 2023 di Kuta, Bali, Jumat (12/5) sore.

Namun, lanjut Jerinx, kala itu pergerakan media sosial belum semasif sekarang. Akibatnya, kabar soal WNA yang bekerja secara ilegal dan mengambil lahan pekerjaan warga lokal pun tak mencuat ke permukaan.

Beda dengan sekarang, di mana kabar soal bule yang bekerja secara ilegal itu terekspose akibat media sosial. Salah satunya tokoh masyarakat Niluh Djelantik yang mengunggahnya ke media sosial.

"Sekarang itu cuma lebih terekspose. Orang-orang tokoh kayak Niluh Djelantik dengan followers-nya yang banyak, beliau bisa langsung posting pengaduan dari siapa saja," ujarnya.

Bisnis dikuasai orang asing

Selain di Kuta, banyak juga WNA yang bekerja di wilayah Canggu.

Jerinx mengatakan, biasanya mereka bekerja sebagai fotografer, wedding organizer, web designer, memiliki bar, studio tato, dan lainnya.

"Kalau di Canggu itu hampir semua jenis bisnis dikuasai oleh orang asing," ujar Jerinx.

Jerinx juga menyoroti soal sikap WNA yang semena-mena. Hal tersebut juga menurutnya telah terjadi sejak lama.

"Tahun 2010 ke atas itu sudah mulai [banyak] bule kencing di tengah jalan, bule [mabuk] tiba-tiba mukulin taksi segala macam," ujar Jerinx.

Jerinx sendiri pernah beberapa kali pengalaman dengan sikap WNA yang kerap berbuat onar di bar-nya, Twice Bar di Gang Poppies, Kuta.

"Dulu, waktu bar saya masih di Poppies II ya di sana itu hampir setiap malam ada saja [keributan]. Tapi bukan hanya bule, orang lokal yang resek juga ada," ujarnya.

Namun demikian, Jerinx memastikan tak semua WNA yang ada di Bali kerap berbuat seenaknya.

"Bule-bule yang baik banyak yang tinggal di Bali. Mereka tidak punya niat buruk, dan sangat respek sama budaya dan adat Bali," ujar Jerinx.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami