Apa Itu Meningitis Babi dan Cara Mudah Mencegahnya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Meningitis Babi atau istilah medisnya “Meningitis Streptocucus Suis” merupakan peradangan pada selaput yang menyelubungi otak yang disebabkan oleh bakteri bernama Streptococcus Suis.
Bakteri ini hidup dengan baik dalam tubuh babi dan dapat ditularkan kepada manusia. Cara penularannya pada manusia yaitu paling sering melalui makanan yang berupa produk daging babi yang mentah, seperti darah segar, usus, jeroan, dan daging yang terinfeksi.
Salah satunya masakan khas daerah bali seperti lawar merah juga perlu menjadi perhatian khusus bagi masyarakat Bali itu sendiri. Sehingga penularan ini baru bisa terjadi jika daging babi tersebut tidak dimasak matang.
Penyakit ini mulai menginfeksi seseorang setelah beberapa jam hingga 14 hari (biasanya 2-4 hari) setelah memakan produk atau olahan mentah babi yang telah terinfeksi. Gejala- gejala yang muncul meliputi sakit kepala, mual muntah, gangguan pendengaran, demam, kaku kuduk, hingga gejala berat seperti kejang, lumpuh sebagian dan penurunan kesadaran.
Keluhan lainnya seperti perdarahan kulit berupa petekie (bercak merah pada kulit) hingga ekimosis meluas juga umum terjadi. Penyakit ini juga dapat berkaitan dengan komplikasi sistemik lainnya seperti sepsis, pneumonia, arthritis, endokarditis, dan Streptococcal Toxic Shock-like Syndrome (STSS).
Keluhan yang paling sering dilaporkan khususnya di Bali adalah adanya gangguan pendengaran. Gangguan ini terjadi akibat rusaknya saraf pendengaran karena Streptococcus Suis ini dapat merusak sistem saraf sehingga mengakibatkan meunculnya keluhan tuli lebih dari setengah dari total kasus yang ada, dan dapat disertai dengan pusing berputar dan berkurangnya koordinasi otot saat melakukan berbagai kegiatan.
Dilansir dari laman National Library of Medicine, angka kematian kasus meningitis babi di Bali berkisar 11% di tahun 2014-2017, persentase yang tergolong cukup tinggi. Sehingga perlu diwaspadai jika seseorang mengalami gejala yang telah disebutkan sebelumnya dan muncul setelah memiliki riwayat kontak atau mengkonsumsi daging babi.
Diagnosis dan pengobatan dini dapat mencegah memburuknya kondisi ini dan mencegah keadaan darurat medis lainnya, jadi konsultasikan pada dokter sesegera mungkin untuk mencegah kondisi serius ini.
Utamanya penanganan penyakit ini berupa pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi sesuai dengan cara dan dosis yang dianjurkan dokter.
Bagaimana cara mencegahnya? Sesungguhnya meningitis babi pada manusia dapat dicegah dengan cara yang mudah. Berikut tips untuk mencegah meningitis babi:
- Upayakan kandang babi agar tetap higenis, termasuk para peternak babi ataupun warga yang memelihara babi dirumahnya.
- Pastikan membeli daging babi ditempat yang terjamin sehingga dapat dipastikan babi yg dipotong sehat.
- Tidak melakukan kontak pada area luka yang terbuka saat mengolah daging. Gunakan sarung tangan saat akan bersentuhan dengan babi ataupun daging babi yang akan diolah.
- Bersihkan tangan maupun bagian tubuh yang lain setelah melakukan kontak dengan babi maupun daging babi.
- Wajib memasak daging babi dengan matang sempurna. Pastikan dimasak dahulu dengan suhu minimal 70oC dengan waktu minimal 15 menit.
Dengan demikian, sesungguhnya penyakit meningitis babi ini sangat mudah untuk dicegah. Budayakan ciri khas masakan Bali dari segi rasa dan kenikmatannya namun tinggalkan kebiasaan buruk dalam pengolahannya.
Penulis
dr. I Gusti Lanang Rama Dwi Suputra, S.Ked
Editor: Robby
Reporter: bbn/opn