search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Terungkap Isi Pertemuan Putin-Bos Wagner Usai Dikhianati Pemberontakan
Selasa, 18 Juli 2023, 00:15 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Terungkap Isi Pertemuan Putin-Bos Wagner Usai Dikhianati Pemberontakan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin dilaporkan sempat bertemu usai pemberontakan tentara swasta tersebut pada akhir Juni lalu. 

Pada 24 Juni lalu, Prigozhin yang merupakan sekutu dekat Putin mengerahkan pasukannya untuk menyerbu markas militer Rusia di Rostov. Ia bahkan berencana memobilisasi pasukan Wagner ke Moskow. 

Namun, pemberontakan itu tidak berjalan lama. Keesokan harinya Prigozhin menarik seluruh pasukannya dari Rostov dan perjalanan menuju Moskow. Pembatalan pemberontakan ini berlangsung setelah Rusia bernegosiasi dengan Prigozhin.

Lima hari setelah itu, Putin dilaporkan menggelar pertemuan dengan 35 pejabat militer, termasuk Prigozhin, di Kremlin. 

Pertemuan ini berlangsung kala nasib Prigozhin dikabarkan tengah terancam akibat mengkhianati Rusia.

Saat wawancara dengan media Rusia, Kommersant, Putin mengklaim dirinya menawarkan pilihan ke Prigozhin dengan mengizinkan Wagner bertempur di bawah komandan baru Andrei Troschev.

"Semuanya akan berkumpul di satu tempat dan melanjutkan kewajiban. Dan, tak ada yang berubah dari mereka," kata Putin kepada Kommersant, seperti dikutip The Guardian, Jumat (14/7).

Ia lalu berujar, "Mereka akan dipimpin orang yang sama, yang menjadi komandan mereka yang sebenarnya selama ini."

Putin mengatakan tawaran tersebut didukung komandan-komandan Wagner.

"Banyak dari mereka yang menganggukkan kepala saat saya mengatakan ini. Namun, Prigozhin, yang duduk di depan mereka dan tak melihat reaksi mereka, mengatakan: tidak."

Putin mengatakan Wagner "tidak ada" di bawah hukum Rusia. Ia lalu mengatakan pemerintah perlu mengambil langkah untuk menjadikan organisasi tersebut legal.

Pengamat strategi militer Rusia, Dara Massicot, mengatakan langkah Putin itu sebagai upaya memisahkan Prigozhin dan pasukannya.

"Dia memberi sinyal: Saya akan memisahkan Prigozhin dari alatnya, Wagner dan pasukan Wagner, yang masih saya butuhkan," ucap Massicot.

Menurut Massicot, Putin masih memerlukan Wagner dan personelya untuk bertempur di Ukraina. Namun, orang nomor satu di Rusia itu tak lagi perlu Prigozhin.

Sementara itu, konsultan politik dan eks penulis pidato Putin, Abbas Gallyamov, mengatakan pertemuan pemimpin Rusia dan Prigozhin menunjukkan bahwa Putin ingin menormalisasi hubungan dengan bos Wagner.

"Keduanya masih saling membutuhkan," ucap dia.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami