search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Afrika Selatan Sebut Putin Tak Akan Datang ke KTT BRICS
Kamis, 20 Juli 2023, 05:31 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Afrika Selatan Sebut Putin Tak Akan Datang ke KTT BRICS

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presidensi Afrika Selatan menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS karena kesepakatan bersama.

Sebagai gantinya, Rusia akan diwakili oleh Menteri Luar Negerinya Sergei Lavrov. Meski Putin tidak hadir, para pemimpin Brasil, India, Cina, dan Afrika Selatan disebut akan menghadiri KTT tersebut.

Pada Maret lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan perintah penangkapan Putin yang dituduh melakukan kejahatan perang salah satunya mendeportasi secara ilegal anak-anak Ukraina.

Sebagian besar negara anggota ICC sepakat untuk menangkap orang nomor satu Rusia itu jika berada di negara mereka. Ukraina juga mendukung dan menyatakan Putin pantas menerima hukuman tersebut.

Dikutip dari Reuters, Afrika Selatan yang menjadi tuan rumah KTT BRICS menghadapi dilema karena mereka merupakan anggota ICC. Secara teoritis, Afrika Selatan akan diminta untuk menangkap Putin atas dugaan kejahatan perang jika ia hadir.

Di sisi lain, Afsel mesti menyambut Kremlin yang merupakan anggota utama forum internasional itu bersama Brasil, India, dan Cina.

BRICS sendiri merupakan sebuah forum kerja sama ekonomi yang dinamakan dari akronim lima negara anggotanya yakni Brasil, Rusia, India Cina, dan Afrika Selatan

Lebih lanjut, Afsel sejauh ini berusaha bersikap netral terhadap Rusia. Pretoria menolak mengutuk invasi Rusia di Ukraina dan belum juga mengeluarkan pernyataan mengenai sikapnya menangani masalah permintaan penangkapan Putin.

Pada Juni, Afsel bahkan memberikan kekebalan diplomatik kepada para pejabat yang akan menghadiri pertemuan menteri luar negeri BRICS serta pertemuan puncak kepala negara aliansi yang dilangsungkan Agustus.

Beberapa pihak menilai langkah ini merupakan persiapan Pretoria untuk memberikan perlindungan hukum bagi kunjungan Putin. Namun, Kemlu Afsel membantah dengan menyatakan pemberian kekebalan tak akan mengesampingkan surat perintah ICC.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami