search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Militer Myanmar Disebut Pindahkan Suu Kyi Jadi Tahanan Rumah
Rabu, 26 Juli 2023, 17:40 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Militer Myanmar Disebut Pindahkan Suu Kyi Jadi Tahanan Rumah

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Junta militer Myanmar kemungkinan memindahkan penasihat negara sekaligus pemimpin partai Liga Nasional Demokrasi yang ditangkap, Aung San Suu Kyi, ke tahanan rumah di Naypyidaw.

Reuters melaporkan pemindahan Suu Kyi mengutip dari Associated Press dan BBC Myanmar, Rabu (26/7).

Pejabat keamanan mengatakan pemindahan tersebut merupakan tindakan grasi bagi para tahanan. Grasi ini sebagai bagian perayaan keagamaan yang akan berlangsung minggu depan, demikian dikutip Associated Press.

Sementara itu, BBC Myanmar melaporkan sumber yang dekat dengan tahanan mengatakan Suu Kyi mungkin saja sudah dipindahkan ke rumah yang biasanya dipakai pejabat pemerintahan.

Namun, Reuters tak bisa memverifikasi secara independen laporan keberadaaan Suu Kyi.

Juru bicara junta militer juga tak segera memberi tanggapan terkait pemindahan Suu Kyi.

Pengacara Suu Kyi dan juru bicara anti-junta Persatuan Pemerintah Nasional (NUG), juga tak bisa memberi kepastian soal laporan tersebut.

"Berita yang berkembang saat ini disambut baik, tetapi tak mengubah status dia sebagai tahanan," ujar juru bicara NUG, Kyaw Zaw.

Junta militer menangkap Suu Kyi saat melancarkan kudeta pada Februari 2021. Ia menghadapi serangkaian tuduhan mencakup korupsi hingga kecurangan pemilu.

Tuduhan-tuduhan itu membuat Suu Kyi terancam hingga 150 tahun penjara.

Komunitas internasional ramai-ramai mengecam aksi junta terhadap Suu Kyi dan pejabat lain yang ditangkap. Mereka juga mendesak agar para tahanan itu dibebaskan.

ASEAN juga ikut turut tangan dan mencoba menyelesaikan krisis di Myanmar. Salah satu poin yang disepakati yakni mengirim utusan ke negara tersebut.

Hingga kini upaya blok itu belum menuai hasil. Namun, pada Juli ini, Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai mengklaim telah bertemu dengan Suu Kyi. Ia menjadi pejabat asing pertama yang punya akses dan bisa bertemu perempuan itu.

Pertemuan Don dengan Suu Kyi memicu perhatian. Beberapa pihak menilai langkah itu menjadi perpecahan di ASEAN.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami