search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tujuh Kebiasaan Yang Bikin Produksi ASI Seret
Rabu, 2 Agustus 2023, 11:49 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Tujuh Kebiasaan Yang Bikin Produksi ASI Seret

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Tak semua ibu menyusuli memiliki produksi ASI yang berlimpah. Menurunnya produksi ASI secara tiba-tiba bisa memengaruhi aktivitas menyusui si kecil.

Pada momen Hari ASI Sedunia kali ini, rasanya ibu perlu tahu beberapa kebiasaan yang bikin produksi ASI menurun.

Kebiasaan yang bikin produksi ASI menurun

Ada beberapa penyebab menurunnya produksi ASI. Salah satunya dipengaruhi oleh kebiasaan yang dilakukan ibu.

Berikut di antaranya, merangkum berbagai sumber.

1. Pakai kontrasepsi hormonal

Beberapa bentuk kontrasepsi hormonal seperti pil KB, koyo, dan suntikan bisa memengaruhi produksi ASI pada sejumlah ibu. Mengutip Today's Parent, kontrasepsi jenis ini bisa menyebabkan penurunan produksi ASI yang signifikan.

Namun, hal ini lebih mungkin terjadi pada ibu yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal sebelum bayi berusia 4 bulan.

Langkah pertama untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan menghentikan penggunaan kontrasepsi hormonal. Lakukan konsultasi dengan dokter sebelum menyetop pemakaian.

2. Sering minum obat atau herbal tertentu

Sering mengonsumsi obat atau herbal tertentu juga jadi salah satu kebiasaan yang bikin produksi ASI menurun.

Konsumsi obat flu, seledri, dan peppermint dalam jumlah banyak dapat memengaruhi ASI.

3. Tidak menyusui di malam hari

Kemampuan payudara untuk menyimpan ASI saling berbeda pada masing-masing ibu. Tanpa menyusui di malam hari, biasanya pasokan ASI akan mulai berkurang.

Tingkat prolaktin juga ditemukan lebih tinggi saat menyusui di malam hari. Prolaktin yang lebih rendah di waktu-waktu lainnya juga dapat menyebabkan penurunan ASI.

Prolaktin sendiri merupakan hormon yang memberi sinyal pada payudara untuk memproduksi ASI.

4. Suka menjadwalkan pemberian ASI

Seorang ibu akan menghasilkan lebih banyak ASI saat payudara hampir kosong.

Saat bayi jarang menyusu karena kebiasaan ibu untuk menjadwalkan pemberian ASI, payudara akan lebih penuh dalam jangka waktu yang lama. Artinya, produksi ASI juga akan melambat.

Alih-alih menjadwalkan, ibu disarankan untuk tetap menyusui saat si kecil menginginkannya. Perlu diketahui, bayi sendiri memiliki kecenderungan menyusu dalam durasi singkat tapi sering.

Dengan kondisi demikian, payudara akan lebih sering kosong dan terus memproduksi ASI.

5. Memberi susu formula untuk bayi

Melengkapi asupan bayi dengan susu formula akan membuat payudara memproduksi ASI lebih sedikit.

Saat bayi diberikan susu formula, maka secara alami kegiatan menyusui pun akan lebih sedikit. Dengan demikian, payudara pun akan menghasilkan ASI dalam jumlah yang lebih kecil.

6. Jarang minum, tapi sering ngopi

Mengutip berbagai sumber, dehidrasi juga bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan produksi ASI berkurang.

Selain jarang minum, terlalu sering ngopi atau mendapatkan asupan kafein juga bisa meningkatkan dehidrasi.

7. Sering begadang, tapi jarang istirahat

Memang, begadang adalah kebiasaan umum yang biasanya dialami ibu setelah melahirkan. Namun, tidur cukup dan berkualitas sangat penting untuk proses produksi ASI.

Kurang tidur dapat mengakibatkan penurunan energi. Akibatnya, tubuh tak lagi berenergi untuk memproduksi ASI.

Tak apa jika ibu kesulitan tidur nyenyak di malam hari karena tangisan bayi. Tapi, sebisa mungkin luangkan waktu beristirahat di tengah aktivitas mengurus bayi. Misalnya, coba ikut tertidur saat si kecil juga sedang terlelap.

Demikian beberapa kebiasaan yang bisa bikin produksi ASI menurun.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami