search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Taiwan Murka 24 Pesawat Cina Mendekat: Setop Pelecehan Militer
Rabu, 30 Agustus 2023, 08:33 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Taiwan Murka 24 Pesawat Cina Mendekat: Setop Pelecehan Militer

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Taiwan mendesak Cina untuk menghentikan segala bentuk pelecehan militernya setelah 24 pesawat Negeri Tirai Bambu terdeteksi terbang di dekat kawasannya.

"Tentara Cina terus melakukan pelecehan militer di kawasan yang dapat memicu eskalasi tinggi ketegangan dan memperburuk keamanan kawasan," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan yang dikutip AFP, Selasa (29/8).

"Kami mendesak Cina bertanggung jawab dan segera menghentikan segala aksi unilateral yang mengancam stabilitas regional."

Pernyataan ini dirilis setelah Kemhan Taiwan melaporkan bahwa Cina mengerahkan 24 pesawat, termasuk jet tempur, pengebom, dan drone, ditambah lima kapal perang mendekati kawasan mereka.

Menurut Kemhan Taiwan, armada-armada Cina itu melakukan "patroli tempur bersama" sejak pukul 09.00 waktu setempat.

Setengah dari keseluruhan pesawat itu melewati garis garis median Selat Taiwan dan memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.

Mereka lantas mengerahkan pesawat, kapal, dan sistem rudal mereka untuk memantau pergerakan armada-armada Cina tersebut.

Taiwan mencatat peningkatan provokasi militer Cina sejak pekan lalu. Peningkatan itu terpantau sejak Taiwan mengumumkan kunjungan Presiden Tsai Ing Wen ke Eswatini pada Jumat pekan lalu.

Eswatini merupakan satu-satunya negara di kawasan Afrika yang mengakui kedaulatan Taiwan dari Cina. Selama ini, Cina selalu memprotes pihak yang menjalin relasi dengan Taiwan karena Negeri Tirai Bambu menganggap kawasan itu sebagai bagian dari negara mereka.

Selain itu, peningkatan ini juga terjadi setelah Amerika Serikat mengizinkan penjualan peralatan sensor canggih untuk jet tempur kepada Taiwan.

Cina memang kerap melancarkan provokasi militer untuk memprotes berbagai upaya Taiwan menjalin hubungan dengan negara lain.

Pada April lalu, Cina juga menggelar latihan militer untuk simulasi pengepungan Taiwan setelah Tsai bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Kevin McCarthy, di California.

Cina juga mengadakan latihan militer pada awal bulan ini, tepatnya setelah Wakil Presidan Taiwan, Lai Ching Te, kembali dari perjalanan dinas ke Paraguay dengan dua kali persinggahan di AS.

Kala itu, kantor berita pemerintah Cina, Xinhua, menyatakan latihan itu dilakukan untuk mengirimkan "peringatan tegas terhadap kolusi separatis 'kemerdekaan Taiwan' dengan elemen asing dan provokasi mereka."(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami