search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Koster Sentil Bupati di Bali Terkait Penataan Jalan: Tahunya Cuma PHR Aja
Kamis, 31 Agustus 2023, 17:47 WITA Follow
image

bbn/dok humas pemprov/Koster Sentil Bupati di Bali Terkait Penataan Jalan: Tahunya Cuma PHR Aja.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali, Wayan Koster mengkritik seluruh bupati di Bali terkait pengelolaan anggaran yang belum dimaksimalkan untuk penataan jalan raya dan trotoar.

Penataan wilayah yang baik diperlukan, kata dia, agar Bali memiliki lingkungan yang baik dan menarik. Koster mencontohkan seperti penataan jalan raya dan trotoar yang baik serta penataan taman yang disebut bisa menjadi daya tarik akan keindahannya.

Menurutnya hal itu belum dilakukan oleh bupati-bupati yang ada di Bali. Bahkan, dia menyebut jika bupati di Bali hanya menjadi penikmat Pajak Hotel dan Restoran (PHR) saja tanpa mempedulikan penggunaan PHR tersebut untuk penataan wilayahnya.

“Cuma terus terang aja, bupati kita ini semua menjadi bupati penikmat aja. Tahunya cuma terima PHR aja, tapi feedback dari PHR untuk menata supaya jadi rapi menarik (nilainya) minus. Dalam kategori yang parah,” ujar Koster saat pidatonya di depan pelaku pariwisata Bali di Kantor Gubernur Bali, Kamis (31/8/2023).

“Tahunya Cuma PHR aja, aduh jangan-jangan dia gak tahu PHR nya sudah benar atau belum. Jangan Cuma menjadi penikmat begitu, harus diurus itu lo,” imbuhnya lebih lanjut.

Koster meyakini jika tren ini terus berlanjut maka Bali akan kehilangan daya tariknya jika dibandingkan dengan negara tetangga.

“Ke depan akan kalah jualan kalau keseluruhan ekosistemnya tidak dibangun dengan baik, kalah daya saing, saya pastikan itu. Kalah saing sama Singapura Malaysia, Thailand, Eropa apalagi,” tuturnya.

Koster memang mengakui jika dirinya sudah merancang rencana untuk mengarahkan ekosistem Bali agar menyaingi negara seperti Singapura. Namun, keterbatasan dana disebutnya menjadi salah satu hambatan terbesar.

Selain itu, dia juga menginginkan agar Bali bisa dikelola dalam satu wilayah sehingga akan bisa menata Bali lebih rapi.

“Masalah tata cara penyelenggaraan pemerintah yang harus saya aturkan karena ada otonomi sehingga bali ini bisa dikelola dalam satu kesatuan wilayah. Kalau itu bisa, akan lebih rapi lagi. (sumber: suara.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami