Gerindra Bali Tanggapi PKB Hengkang dari Koalisi: Kami Tidak akan Pernah Berkhianat
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah menanggapi soal Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang memutuskan untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan.
Ia menghormati apa yang menjadi keputusan Cak Imin dan PKB yang sebelumnya telah berkoalisi dengan Gerindra. Menanggapi manuver Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, De Gadjah menyebut Ketua Umum Prabowo Subianto tidak pernah mengajarkan kader Gerindra untuk berkhianat.
"Bahwa kami di Gerindra tidak akan pernah mengkhianti saudara seperjuangan kami. Kami dididik, dilatih dan didoktrin untuk loyal dan berkomitmen terhadap apa yang kami ucapkan dari hati dan otak kami. Kami tidak akan pernah mengkhianati saudara seperjuangan kami, kami tidak akan pernah mengkhianati koalisi kami. Tapi kalau mereka yang berkhianat mereka yang menipu mereka yang tidak komitmen, silakan. Tapi bukan kader Gerindra. Itu instruksi tersurat dari pak Prabowo," tuturnya.
De Gadjah optimistis dengan hengkangnya PKB dari koalisi tidak memengaruhi suara umat muslim di Bali karena Gerindra sangat dekat dengan pemilih muslim di Pulau Dewata. Bahkan, menurut De Gadjah lebih terkenal Gerindra daripada PKB.
"Itu lah demokrasi. Demokrasi di Indonesia harus kami hargai dan hormati juga. Kalau memang PKB nyamannya sama Anies kami sebagai kader Gerindra di daerah kami hormati dan menghargai keputusan mereka. Itulah demokrasi, demokrasi Pancasila dan politik kami adalah politik keluarga," terangnya.
Gerindra Bali sudah menjalin komunikasi dengan partai koalisi yang tediri dari Golkar, PAN, Gelora, dan PBB yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.
"Semua sudah berkomunikasi dengan baik. Setelah penentuan cawapres baru menentukan strategi pemenangan. Yang pasti, kami tidak boleh jumawa. Kami harus mawas diri dan kami tetap berjuang semaksimal mungkin memenangkan Pak Prabowo jadi Presiden 2024," tegasnya.
Pria yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar ini menambahkan, akan selalu berhubungan baik dengan semua partai. Walaupun itu rival politik. Karena tujuan dari berpolitik tidak hanya kemenangan, kekayaan, dan jabatan tetapi kemenangan untuk rakyat Indonesia.
"Saya sebagai Ketua DPD menjamin beliau berbuat untuk rakyat Indonesia. Dan meneruskan apa yang baik dari kepemimpinan Pak Jokowi diteruskan kalau yang kurang ditambahi lagi," jelasnya.
"Begitulah seharusnya seorang pemimpin. Kalau pemimpin berikutnya ngulang dari nol kapan lagi. Jadi, kami akan berjuang apapun itu atau rintangan kami fight all out tetapi dengan riang gembira dengan sopan santun, beretika dan tidak boleh menghina calon lainnya," ungkap lagi.
Tetap menghormati dan menghargai semua orang karena semua partai politik kawan kita. Selesai 2024 dan Prabowo terpilih menjadi presiden, Gerindra berjanji akan merangkul semua partai politik. Apalagi di Bali walau Gerindra bukan partai penguasa, ia akan tetap merangkul semua partai politik untuk membangun Bali supaya lebih dan semakin maju.
Baca juga:
Sufmi Dasco Minta Gerindra Bali Lengkapi Saksi Tiap TPS, De Gadjah Siap Jalankan Instruksi
"Ya karena ini kandangnya merah kami juga harus rasional dan juga harus berhitung cermat berusaha semaksimal mungkin kalau bisa 50 persen suara Prabowo di Bali," ujarnya.
Sementara untuk jumlah suara di seluruh Indonesia ia memprediksi akan menang. "Bukan pesimis untuk di Bali karena menargetkan rendah, tapi tidak ingin muluk-muluk. Kalau 70-90 persen bulshit namanya bisa, 50 persen bersyukur, 40 persen pun bersyukur," tandasnya.
Editor: Robby
Reporter: Gerindra Bali