search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Menlu AS ke Ukraina, Guyur Bantuan Rp15,3 Triliun Buat Lawan Rusia
Kamis, 7 September 2023, 13:01 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Menlu AS ke Ukraina, Guyur Bantuan Rp15,3 Triliun Buat Lawan Rusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, berkunjung ke Ukraina dan mengumumkan bantuan US$1 miliar atau setara Rp15,3 triliun untuk meningkatkan kemampuan negara itu melawan Rusia.

"Hari ini, kami mengumumkan bantuan baru dengan total lebih dari US$1 miliar," ujar Blinken dalam konferensi pers bersama Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba, seperti dikutip AFP.

Blinken menjabarkan bahwa bantuan itu mencakup bantuan militer dan keamanan sipil senilai US$665,5 juta atau setara Rp10,2 triliun.

Bantuan ini diberikan ketika Ukraina dibanjiri kritik karena dianggap lamban dalam melakukan serangan balik terhadap Rusia.

Di sisi lain, Ukraina sendiri terus meminta bantuan dari negara Barat. Mereka mengaku kewalahan jika harus melawan pasukan Negeri Beruang Merah tanpa bantuan alutsista.

AS dan sejumlah negara Barat pun meningkatkan bantuan mereka. Bantuan kali ini sendiri bukan yang pertama. AS sudah memberikan bantuan lebih dari US$40 miliar untuk bantuan keamanan sejak Rusia memulai invasi tahun lalu.

Ketika AS kembali memberikan bantuan, Ukraina pun memastikan tak akan menganggap remeh.

"Bantuan AS bukan amal. Hari ini, berkat rekan kami, Ukraina dapat menahan agresi Rusia, dan kami tak membahayakan nyawa warga Amerika," ucap Kuleba kepada Blinken.

Blinken lantas mengatakan bahwa bantuan teranyar ini dapat membantu Ukraina menyusun strategi serangan balik dan "membangun momentum" yang tepat.

Selain itu, Kuleba juga berterima kasih kepada AS karena memberikan restu kepada negara lain yang ingin memberikan jet F-16 kepada Ukraina.

Berdasarkan kesepakatan, negara yang membeli jet F-16 dari AS memang harus meminta izin terlebih dulu jika ingin menyerahkan armada itu ke pihak lain.

Sejumlah negara sempat ragu memberikan jet itu karena berbagai alasan, salah satunya karena harus mendapatkan izin dari Negeri Paman Sam terlebih dulu.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami