search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korban Tewas Banjir Bandang Libya Tembus 11 Ribu Orang
Minggu, 17 September 2023, 09:19 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Korban Tewas Banjir Bandang Libya Tembus 11 Ribu Orang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Korban tewas akibat badai dan banjir besar yang menyebabkan jebolnya dua bendungan di Libya hingga kini mencapai 11.300 orang.

Jumlah ini berdasarkan laporan lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah Internasional di Libya (Libyan Red Crescent) pada Kamis (14/9).

Sekretaris jenderal lembaga tersebut, Marie el-Drese, mengatakan selain belasan ribu korban jiwa, sekitar 10.100 orang lainnya masih dinyatakan hilang di kota itu.

Sebelumnya otoritas kesehatan setempat menyebut korban tewas di kota timur Derna yang paling parah dihantam banjir sebanyak 5.500 orang.

Dilansir Associated Press, banjir yang menyapu kota di Libya timur disebabkan oleh Badai Mediterania Daniel pada Minggu (10/9) malam. Bencana ini membuat negara di Afrika timur yang sedang dilanda kisruh politik, kian terperosok.

Kota Derna di Libya timur memang yang paling parah terdampak badai dan banjir akibat bendungan jebol.

Saat badai menghantam wilayah itu, warga yang selamat mengaku mendengar ledakan keras ketika dua bendungan di pinggir kota jebol. Air banjir mengalir ke kota, hingga menghancurkan bangunan-bangunan dan menghanyutkan orang-orang ke laut.

Menurut pejabat di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), pencegahan bisa dilakukan agar bencana tak menelan lebih banyak korban jiwa.

"Jika layanan meteorologi beroperasi normal, mereka bisa saja mengeluarkan peringatan. Otoritas manajemen darurat akan mampu melakukan evakuasi," ungkap ketua Organisasi Meteorologi Dunia di PBB, Petteri Taalas.

Hingga kini pemerintah Libya masih kesulitan untuk menguburkan jenazah korban banjir secara layak. Banyak korban masih berada di kamar jenazah bahkan di pinggir-pinggir jalan, lantaran otoritas setempat kewalahan dalam melakukan penguburan massal.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami