search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kemarau, 120 Hektare Lahan Pertanian di Sukabumi Terancam Gagal Panen
Minggu, 17 September 2023, 10:48 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kemarau, 120 Hektare Lahan Pertanian di Sukabumi Terancam Gagal Panen

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan 120 hektare lahan pertanian di wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat terancam gagal panen dampak dari kemarau panjang.

"Akibat kekeringan ini lahan pertanian tidak bisa mendapatkan pasokan air yang mencukupi bahkan beberapa lahan sudah tidak lagi memiliki persediaan air, sehingga tanaman yang sudah ditanam itu terancam mati sehingga berpotensi gagal panen," kata Achmad mengutip Antara, Minggu (17/9).

Menurut Fahmi, dari hasil pendataan sementara ada 120 hektare lahan pertanian yang berpotensi gagal panen mayoritas merupakan lahan padi. Lahan itu tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Baros, Cibeureum dan Lembursitu (Bacile).

Jika satu hektare lahan itu bisa menghasilkan gabah kering giling (GKG) rata-rata tujuh ton, maka jika gagal panen maka Kota Sukabumi akan kehilangan sebanyak 840 ton GKG.

Seperti diketahui tiga kecamatan yakni Baros, Cibeureum dan Lembursitu memang selalu menjadi langganan kekeringan saat musim kemarau.

Sementara itu, Kepala DKP3 Kota Sukabumi Adrian Hariadi menjelaskan untuk antisipasi terjadinya gagal panen pihaknya mencoba melakukan pompanisasi atau menyalurkan air dari sumber atau mata seperti sungai ke lahan pertanian kendati cara ini juga terkendala sumber air.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami