search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ketua PHDI Bali Beberkan Nilai Panca Naya Sandhi dalam Kepemimpinan Hindu
Senin, 16 Oktober 2023, 12:11 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ketua PHDI Bali Beberkan Nilai Panca Naya Sandhi dalam Kepemimpinan Hindu.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ketua PHDI Provinsi Bali, I Nyoman Kenak membeberkan nilai-nilai kepemimpinan berdasarkan Hindu Bali yakni Astabrata.

Hal ini disampaikannya saat Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma Universitas Warmadewa (PMHD Unwar) menyelenggarakan Diklat Sapta Bayu XVIII di Gedung PHDI Provinsi Bali, Jl. Ratna, Minggu (15/10/23). 

Ia mengapresiasi gelaran ini dalam rangka meningkatkan kecerdasan generasi muda. Selain Astabrata, dirinya juga menjabarkan tentang Panca Naya Sandhi, yakni lima karakter yang wajib dimiliki pemimpin. 

Bagian-bagian Panca Upaya Sandhi meliputi Maya, yakni seorang pemimpin hendaknya memiliki dan melakukan upaya dalam pengumpulan data atau permasalahan yang belum jelas kedudukan dan profesinya, sehingga dapat dilakukan penataan lebih lanjut untuk mencapai kesempurnaan. 

Upeksa, seorang pemimpin hendaknya memiliki upaya dan kemampuan untuk meneliti dan menganalisis semua data dan informasi yang ada, sehingga semua permasalahan yang dihadapi itu dapat diletakkan pada proporsinya.

Indrajala, seorang pemimpin hendaknya memiliki upaya dan kemampuan untuk mencarikan jalan keluar setiap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang dipimpinnya.  

Wikrama seorang pemimpin hendaknya memiliki upaya dan kemampuan untuk melaksanakan semua rencana dan rumusan yang telah diprogramkan sebelumnya.  

Logika, seorang pemimpin dalam melaksanakan semua tindakannya, hendaknya selalu didahului dengan pertimbangan nalar yang sehat dan dapat diterima oleh masyarakat. Keputusan yang diambil harus masuk akal dan logis tanpa emosi. 

“Panca Upaya Sandhi merupakan salah satu ajaran yang menekankan pada upaya seorang pemimpin dalam menyelesaikan persoalan lembaga atau kelompok yang dipimpin,” ujar Kenak.

Diklat Sapta Bayu

Diklat Sapta Bayu XVII kali ini ini mengusung tema “Nayaka Praja Singha" yang berarti Pemimpin Muda Bagaikan Singa. 

Adapun narasumber pada acara ini selain Ketua PHDI Bali, yaitu Ketua Yayasan Kesejahteraan KORPRI Propinsi Bali Prof. Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si dengan materi Kepemimpinan Sapta Bayu, Anggota DPD RI Dapil Bali Komjen Pol (Purn) Dr. Made Mangku Pastika, MM dengan materi Membangun Wawasan Kebangsaan Untuk Menciptakan Insan Yang Humanis, Ketua PHDI Provinsi Bali I Nyoman Kenak, SH., dengan materi Membangun Wawasan Kebangsaan Untuk Menciptakan Insan Muda Hindu Yang Humanis.

Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali Prof. Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si., mengapresiasi kepada PMHD Unwar karena telah mampu melaksanakan diklat secara rutin dan hari ini merupakan diklat yang ke XVIII. 

“Diklat ini adalah bagian dari transformasi nilai-nilai kewarmadewaan yaitu Sapta Bayu sebagai spirit yang harus dihadirkan dalam setiap aktifitas baik di kampus maupun diluar kampus. Sapta Bayu merupakan faktor pembeda Unwar dengan kampus lain,” ujarnya.

Kata Wisnumurti, Warmadewa mempunyai nilai dan filosofi yang digali dari Raja Bali pertama yang kemudian dirumuskan menjadi 7 kekuatan yang harus dihadirkan di dalam kehidupan kita. Oleh karena itu ia berharap para peserta dapat mengikuti dan memanfaatkan diklat ini dengan baik.

Editor: Robby

Reporter: bbn/maw



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami