search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Diam-Diam Gelontorkan Lebih Banyak Amunisi dan Rudal ke Israel
Rabu, 15 November 2023, 16:21 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS Diam-Diam Gelontorkan Lebih Banyak Amunisi dan Rudal ke Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Amerika Serikat diam-diam telah menggenjot jumlah bantuan militer ke Israel.

Berdasar daftar internal Departemen Pertahanan, Pentagon mengirim lebih banyak amunisi dan rudal.

AS dilaporkan mengirimkan lebih banyak rudal dengan pemandu laser untuk helikopter Apache, peluru 155 mm, perangkat night-vision, amunisi penghancur bunker dan kendaraan militer baru.

Selain itu, jangkauan pipa senjata Israel ditambah melampaui Iron Dome dan bom pintar Boeing Co.. Kemudian senjata yang dicari Israel tercantum dalam dokumen berlabel permintaan "Pemimpin Senior Israel" bertanggal akhir Oktober dan beredar di Pentagon.

Senjata telah dikirim atau sedang diupayakan penyediaannya dari stok di AS dan Eropa. Akhir Oktober, misal, ada 36 ribu butir amunisi meriam 30mm, 1.800 amunisi penghancur bunker M141 yang diminta, dan setidaknya 3.500 perangkat night vision sudah dikirim.

Juru bicara Pentagon enggan membahas spesifik tapi Departemen Pertahanan mengatakan bahwa mereka "memanfaatkan beberapa cara - mulai dari stok internal hingga saluran industri AS - untuk memastikan Israel memiliki sarana untuk mempertahankan diri".

"Bantuan keamanan ini terus berdatangan hampir setiap hari," demikian yang tertulis dalam pernyataan Departemen Pertahanan seperti dilaporkan Bloomberg.

Tuai kritik

Pengiriman peluru dan amunisi lain menuai kritik dari organisasi non-pemerintah. Menurut mereka, pasokan AS telah memungkinkan Israel untuk melanjutkan aksi pengeboman.

Dalam sebuah surat pada Senin (13/11), lebih dari 30 organisasi bantuan menulis desakan pada Menteri Pertahanan Lloyd Austin untuk tidak mengirimkan peluru kaliber 155mm secara khusus.

Menurut mereka, Gaza merupakan salah satu tempat dengan penduduk terpadat dunia. Penggunaan peluru artileri 155mm sering mendarat 25 meter dari sasaran yang dituju dan tidak pandang bulu.

"Amunisi ini tidak terarah dan memiliki radius kesalahan yang tinggi," kata mereka.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami