search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Soal Tekanan Kekuasaan, Cak Imin Ungkit Kasus Anies di UGM
Senin, 20 November 2023, 08:55 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Soal Tekanan Kekuasaan, Cak Imin Ungkit Kasus Anies di UGM

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengungkit peristiwa yang dialami Anies Baswedan yang tidak bisa mengisi diskusi di Universitas Gadjah Mada (UGM) saat ditanya perihal tekanan kekuasaan untuk pasangan AMIN.

Soal tekanan kekuasaan itu sebelumnya disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Mas Anies di UGM kemarin enggak bisa ceramah," ujar Cak Imin saat menghadiri agenda '13 Tahun Mata Najwa' di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu (19/11) malam.

Cak Imin pun merespons pernyataan Hasto yang mengaku tengah membuka komunikasi dengan pasangan AMIN soal tekanan kekuasaan jelang Pilpres 2024. Menurut Cak Imin, ia dan Anies tak pernah memutus silaturahmi.

"Ya, pokoknya sebagai sesama jangan memutus silaturahmi. Pada semua kandidat jangan memutus silaturahmi, jangan memutus tali persahabatan," katanya.

Sebelumnya, panitia acara diskusi yang bertajuk 'Indonesian Future Stadium Generale' mengklaim tak mendapatkan rekomendasi atau izin dari rektorat kampus untuk mengundang Anies sebagai narasumber.

Panitia mengklaim pihak yang mengaku rektorat mengancam akan membubarkan acara yang digelar di Auditorium MM UGM jika mereka tetap mengundang capres dari Koalisi Perubahan tersebut.

Acara diskusi yang sedianya digelar pada Jumat (17/11) itu diselenggarakan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) Bersama Indonesia.

Anies diundang dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 membahas topik 'Finding Justice Development for the Future of Indonesia: Promoting Jakarta 'Kota Kolaborasi' as a Pioneer of Global Sharing City'.

Beberapa waktu lalu, Anies sudah buka suara merespons kejadian tersebut.

"Media bisa menilai, seharusnya kampus netral," kata Anies usai Ijtima Ulama di Sentul, Bogor, Sabtu (18/11).(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami