search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasatpol PP Bali Tegaskan Tak Pernah Legalkan Prostitusi
Selasa, 28 November 2023, 21:57 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kasatpol PP Bali Tegaskan Tak Pernah Legalkan Prostitusi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kepala Satpol PP Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Darmadi mendatangi Kantor Satpol PP Kota Denpasar yang sehari sebelumnya diserang oleh sekelompok orang tak dikenal.

Ia menegaskan bahwa Bali tidak pernah sedikitpun melegalkan prostitusi. Darmadi mengaku prihatin sekaligus memberikan dukungan penuh kepada anggota Satpol PP Kota Denpasar agar terus bertindak tegas terhadap semua aturan yang dilanggar.

"Kalau kita tegakkan aturan, kita jalankan. Apa itu yang terjadi. Kalau butuh bantuan dari Provinsi untuk backup kita akan lakukan. Yang salah tetap salah," ujarnya, Selasa, 28 November 2023.

Ia menegaskan, terkait 30 PSK yang diciduk, sudah sesuai aturan berlaku. Pasalnya di Bali, tidak ada izin yang melegalkan prostitusi. Ia tidak ingin masyarakat salah paham bahwa pemerintah melegalkan izin operasional prostitusi.

"Itu tidak benar, pemerintah akan siap menertibkan hal itu," tegasnya.

Disinggung soal dugaan prostitusi di Sanur, Darmadai mengungkap yang ada justru izin untuk diskotek, kafe, dan sejenisnya. Namun diduga izin itu disalahgunakan untuk prostitusi.

"Pemerintah harus tetap tegas menertibkan hal itu. Itulah sebabnya ada 30 PSK yang dibawa untuk didata, ditertibkan," ucap dia.

Sementara itu, Kepala SatPol PP Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Bawa Nendra mengatakan, penertiban yang dilakukan pihaknya di kawasan Sanur itu merupakan laporan dan pengaduan masyarakat. Awalnya, laporan terkait lokalisasi Danau Tempe Sanur Bali, tetapi tak langsung ditanggapi sebab pihaknya tengah fokus penanganan kebakaran TPA Suwung.

Setelah dikoordinasikan dan didatangi, ternyata ada dugaan praktik prostitusi di lokasi yang dilaporkan. Sehingga sebanyak 30 PSK dibawa ke markas untuk didata.

"Selama proses pendataan, semua dilakukan secara humanis. Pendekatan dilakukan dengan cara yang baik. Bahkan kami menelepon bosnya untuk diantarkan makanan sambil menunggu proses pendataan. Tiba-tiba kantor diserang sekelompok orang. Salah Satpol PP Kota Denpasar dimana?" ungkapnya.

Di saat diserang itulah, pintu masuk rusak, situasi kacau, dan akhirnya para PSK kabur. Kedatangan rombongan orang tak dikenal itu pun diduga untuk membebaskan para PSK.

"Kami tidak ada niat untuk menahan, semua akan dibina, didata, dikembalikan kalau sudah selesai. Ini malah kantor diserang, dan ada keterlibatan anggota TNI lagi. Kami hanya menjalankan aturan," jelasnya.

Kasus ini berawal dari sidak yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Denpasar terhadap kawasan prostitusi di Sanur, Bali. Sekitar 30 pekerja seks komersial (PSK) diangkut ke kantor Satpol PP Kota Denpasar untuk didata dan diberi pembinaan.

Tidak lama kemudian, ada sekitar 25 orang pria berbadan tegap datang dan menyerang kantor Satpol PP Kota Denpasar pada Minggu dini hari sekitar pukul 04.00 WITA. Banyak kendaraan operasional rusak, 6 orang anggota Satpol PP Kota Denpasar luka berat dan ringan. (sumber: metrotvnews.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami