search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gempa M 7,5 Jepang Picu Tanah Bergeser Sampai 3 Meter
Kamis, 4 Januari 2024, 07:44 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Gempa M 7,5 Jepang Picu Tanah Bergeser Sampai 3 Meter

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5 di Prefektur Ishikawa, Jepang, telah menyebabkan pergeseran tanah hingga tiga meter di wilayah Noto.

Otoritas Informasi Geospasial Jepang (GSI) melaporkan hasil analisa sebelum dan sesudah gempa terjadi. Data itu dikumpulkan oleh satelit observasi bumi DAICHI-2.

Menurut pejabat GSI, ada perubahan kerak di Semenanjung Noto hingga 3 meter di bagian barat Kota Wajima. Perubahan ini juga terjadi maksimum 1 meter di bagian utara Kota Suzu.

Meski begitu, para pejabat GSI mengaku tak bisa menentukan ke arah mana tanah itu telah bergeser.

Diberitakan NHK, para pejabat mengatakan pergeseran tanah berkisar antara 1 hingga 2 meter pernah terjadi saat gempa 2016 silam di Prefektur Kumamoto.

Perubahan kerak sebesar 1,5 meter juga pernah terjadi akibat gempa magnitudo 7,2 di Prefektur Iwate dan Miyagi pada 2008.

GSI menyatakan angka awal menunjukkan bahwa titik pengamatan di Kota Wajima bergerak horizontal sekitar 1,3 meter ke barat.

Hasil analisis juga menampilkan pergeseran ke barat sekitar 1 meter di Kota Anamizu dan 80 sentimeter di Kota Suzu.

Menurut GSI, pergeseran tanah sebesar ini bisa menghancurkan bangunan di wilayah tersebut.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Jepang dan berpusat di Prefektur Ishikawa pada 1 Januari lalu.

Bencana itu menewaskan setidaknya 62 orang dan memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter, kebakaran besar, serta pecahan pada jalanan.

Dampak gempa paling besar dirasakan di Semenanjung Noto, dengan ratusan rumah dilalap api dan yang lainnya rata dengan tanah.

Saat ini, ada 1.315 warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Prefektur Ishikawa. Sebanyak 105 WNI berada di shelter-shelter lokasi pengungsian.

Kementerian Luar Negeri RI menyatakan Kedutaan Besar RI Tokyo sudah mulai mendistribusikan bantuan logistik bagi WNI terdampak gempa yang meminta bantuan.

Otoritas setempat juga telah mencabut peringatan tsunami, namun tetap memperingatkan kemungkinan gempa susulan dalam sepekan ke depan.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami