Harga Tempe di Pasar Kuta Merangkak Naik
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Memasuki awal tahun 2024, sejumlah komoditas seperti cabai, bawang merah dan bawang putih masih naik di pasaran.
Tidak hanya itu, harga tempe juga merangkak naik di tingkat pengepul. Seperti dirasakan pedagang pengecer tempe dan tahu di pasar tradisional Unit Pasar Kuta II, Kuta, Kabupaten Badung.
Penjual tempe Husnul Kohtimah saat ditemui langsung di lapak daganganya di Pasar Kuta II menyebut, kenaikan harga ini diperkirakan akibat naiknya bahan dasar tempe yakni kacang kedelai di tingkat pengepul atau pelaku industri tempe dan tahu di Kuta dan sekitarnya.
Kenaikan ini akhirnya berdampak berkurangnya jumlah per bungkus tempe dan ukuran tempe yang ikut menyesuaikan menjadi lebih kecil dari sebelumnya. Pedagang menyebut, kenaikan harga ini telah terjadi sebelum tahun baru.
"Ya, tempe naik harganya sekarang. Sebelumnya di pengepul tempe dan tahu dengan harga Rp5.000 mendapat 4 bungkus saat ini hanya 3 bungkus tempe saja," ujarnya, Jumat (5/1/2024).
Dari pengamatannya, sebagian pembeli lebih memilih tempe dengan harga Rp5.000 dengan isian 3 bungkus.
Kohtimah sangat berharap, Pemerintah dapat segera menekan harga kacang kedelai sehingga, harga tempe kembali normal di tingkat pengepul.
"Ya, harapannya harga kedelai normal kembali sehingga, harga tempe menjadi lebih murah. Saya juga bisa memutar modal usaha dengan lebih cepat," harapnya.
Sementara salah satu pembeli, Aminah mengaku kenaikan harga tempe ini memberatkan karena sebagai salah satu makanan pokok sehari-hari.
"Ya, memberatkan lah, harga tempe ini naik karena, hampir setiap hari membeli dan mengonsumsi tempe ini," cetusnya.
Dirinya mengaku, membeli tempe sebesar Rp10 ribu setiap harinya. Aminah sangat berharap, harga tempe dapat turun karena hampir sebagian bahan kebutuhan pokok merangkak dan masih tinggi hingga memasuki awal bulan di tahun baru ini.
Editor: Robby
Reporter: bbn/aga