search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Israel Akan Temui Qatar, Mesir, & AS di Paris Bahas Gencatan Senjata
Minggu, 25 Februari 2024, 14:04 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Israel Akan Temui Qatar, Mesir, & AS di Paris Bahas Gencatan Senjata

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Delegasi Israel disebut akan melakukan pertemuan dengan mediator dari pihak Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat untuk membahas gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

Pertemuan itu akan dilaksanakan di Paris, Prancis, pada Sabtu (24/2) waktu setempat. Perwakilan negara tersebut akan membahas pembebasan sandera yang masih di bawah pengawasan kelompok Hamas.

Penasihan Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan pertemuan pada Sabtu itu tampaknya akan mencapai sebuah kemajuan dalam membebaskan sandera.

"Dari apa yang saya dengar dalam beberapa jam terakhir, ada kemungkinan untuk mencapai progres," kata Tzachi Hanegbi ketika diwawancara Channel 12 TV Israel, dikutip Reuters, Sabtu (24/2).

Hanegbi disebut mengangguk ketika ditanya apakah kesepakatan itu bisa tercapai saat bulan Ramadan. Namun, ia tidak memberikan detail lebih lanjut soal maksudnya.

Di sisi lain, seorang pejabat Palestina mengatakan Israel masih "tidak jelas" dengan tujuan akhir perang mereka di Gaza setelah diberi tahu soal pertemuan di Paris.

"Sementara Israel fokus pada upaya mengubah perjanjian apa pun menjadi perjanjian pertukaran sandera, Hamas menegaskan perjanjian apa pun harus didasarkan pada komitmen pendudukan Israel untuk mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Jalur Gaza," kata pejabat anonim itu.

"Ini adalah prioritas bagi Hamas," tambahnya singkat.

Israel melancarkan agresi ke Gaza sejak 7 Oktober. Mereka juga mendeklarasikan perang melawan Hamas.

Sejak agresi pecah, Hamas menahan 130 sandera dari Israel. Sementara, Negeri Zionis itu menahan ribuan warga Palestina yang berada di balik jeruji besi.

Selama agresi, pasukan Zionis menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.

Hingga kini lebih dari 29.000 jiwa orang Palestina meninggal dan ratusan ribu rumah warga hancur akibat serangan Israel.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami