search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korban Bullying Jadi Motif Bocah 12 Tahun Tembak Teman di Finlandia
Kamis, 4 April 2024, 11:41 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Korban Bullying Jadi Motif Bocah 12 Tahun Tembak Teman di Finlandia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Polisi mengungkap motif bocah berusia 12 tahun menembak teman sekolahnya di Finlandia. Pelaku adalah korban perundungan alias bullying yang dilakukan teman-temannya.

"Tersangka mengatakan selama interogasi bahwa dia adalah sasaran perundungan. Informasi ini juga telah dikonfirmasi dalam penyelidikan awal polisi," kata polisi dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Rabu (3/4).

Sebelumnya, seorang bocah 12 tahun melepaskan tembakan saat kelas di sebuah sekolah di utara ibu kota Finlandia, Helsinki, pada Senin (1/4).

Insiden yang mengejutkan ini menewaskan seorang siswa dan melukai dua orang lainnya.

Penembakan ini terjadi di Sekolah Viertola di Vantaa, kota terbesar keempat di Finlandia, yang memiliki sekitar 800 murid dan 90 staf.

Siswa yang bersekolah di sini terdiri dari murid kelas satu sampai sembilan, atau berusia tujuh sampai 15 tahun.

"Hari ini, setelah pukul 09.00, sebuah insiden penembakan terjadi di sebuah sekolah yang menewaskan seorang siswa kelas enam, seorang siswa di sekolah tersebut," kata Ilkka Koskimaki, kepala departemen kepolisian Uusimaa Timur, dalam konferensi pers.

Koskimaki menuturkan dua korban lainnya "terluka parah".

Polisi mengatakan tersangka maupun korban luka berusia 12 tahun.

Seorang saksi mengatakan kepada surat kabar Iltalehti bahwa tembakan terdengar di seluruh halaman sekolah.

"Awalnya saya tidak mengerti bahwa itu adalah senjata. Kemudian terdengar jeritan yang mengerikan dan anak-anak berlarian melintasi halaman," kata saksi seperti dikutip AFP.

Iltalehti merilis video yang diambil dari sebuah mobil yang lewat dan memperlihatkan dua petugas polisi menjepit seorang anak di pinggir jalan di kawasan permukiman.

Polisi telah mengimbau masyarakat untuk menjauh dari area tersebut dan tetap berada di dalam rumah.

"Jangan membukakan pintu bagi orang asing," tambah mereka dalam sebuah pernyataan.

Beberapa jam setelah insiden terjadi, polisi mulai mengizinkan orang tua yang menunggu di luar sekolah masuk ke dalam untuk melihat anak-anak mereka.

Menteri Dalam Negeri Finlandia Mari Rantanen mengakui sangat terkejut dengan insiden ini.

"Saya hanya bisa membayangkan kepedihan dan kekhawatiran yang dialami banyak keluarga saat ini," tulisnya di X.

Sama seperti Rantanen, Perdana Menteri Petteri Orpo mengatakan dia juga "sangat terkejut" dan melayangkan pesan duka cita terhadap para korban dan keluarga yang terdampak.

Dua penembakan sekolah paling mematikan pernah terjadi di Finlandia pada awal 2000-an.

Pada November 2007, seorang pria berusia 18 tahun melepaskan tembakan ke sebuah sekolah menengah di Jokela, sekitar 50 kilometer (30 mil) utara Helsinki. Insiden itu menewaskan kepala sekolah dan seorang perawat serta enam siswa.

Pelaku akhirnya menembak diri sendiri dan tewas di tempat.

Setahun kemudian, pada September 2008, Matti Juhani Saari, berusia 22 tahun menembak 11 orang di sebuah sekolah kejuruan di kota Kauhajoki di bagian barat.

Sejak itu, ratusan sekolah telah menerima ancaman penembakan, menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Scandinavian Studies in Criminology and Crime Prevention.

Artikel tersebut menyebutkan masalah kesehatan mental sebagai alasan utama di balik peningkatan kekerasan dan kejahatan di sekolah. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami