Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan provinsi Bali pada Maret 2024 mengalami surplus US$ 44,52 juta.

Kepala BPS Bali Endang Retno Sri Subiyandani menjelaskan surplus neraca perdagangan Bali dipengaruhi terjadi penurunan pada impor barang konsumsi yakni turun 67,05%, impor bahan baku/penolong tercatat turun 11,74 persen dan impor barang modal juga turun 33,16 persen pada Maret 2024.

Secara umum, kata dia, pada bulan Maret 2024, nilai ekspor barang Provinsi Bali ke luar negeri tercatat naik 11,85 persen secara month to month (m-to-m), dari US$ 49.464.773 pada bulan Februari 2024 menjadi US$ 55.325.701 pada bulan Maret 2024. 

"Bila dibandingkan dengan bulan Maret 2023 year on year (y-on-y), nilai ekspor Bali bulan Maret 2024 tercatat naik 6,63 persen," sebutnya, Kamis (2/5/2024).

Dari 5 besar negara tujuan ekspor Bali pada bulan Maret 2024, nilai ekspor ke Belanda tercatat mengalami kenaikan sebesar 67,64 persen (m-to-m). Kenaikan ini terutama disebabkan karena naiknya ekspor produk pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) (HS 62).

Selain itu ekspor ikan, krustasea, dan moluska (HS 03) tercatat naik paling tinggi yakni sebesar 23,03% dibandingkan Februari 2024.

Secara kumulatif, nilai ekspor pada periode Januari-Maret 2024 tercatat sebesar US$ 170.535.165 naik 18,89 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Impor

Berkebalikan dengan ekspor, kinerja impor Provinsi Bali pada bulan Maret 2024 menunjukkan penurunan. Nilai impor barang Provinsi Bali dari luar negeri pada bulan Maret 2024 tercatat sebesar US$ 10.808.558, turun 45,27 persen dibandingkan bulan Februari 2024 (m-to-m) yang tercatat sebesar US$ 19.750.223. 

Secara year on year, nilai impor Provinsi Bali bulan Maret 2024 tercatat mengalami kenaikan sebesar 3,33 persen. Dari 5 besar negara asal impor pada bulan Maret 2024, nilai impor dari Amerika Serikat tercatat mengalami penurunan terdalam secara month to month yaitu sebesar 7,52 persen, yang utamanya disebabkan oleh turunnya impor produk kendaraan dan bagiannya (HS 87).

Impor barang dari Thailand ke Bali turun paling dalam yakni sebesar US$ 6.330.300 dibandingkan Februari 2024. Penurunan Impor disebabkan turunnya impor produk Serealia (HS 10) berupa Beras dari Thailand.

Selain penurunan impor Serealia (HS 10), impor Instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis (HS 90) tercatat turun dibandingkan Februari
2024 yakni sebesar US$ 1.144.978.

Meski demikian secara kumulatif, nilai impor pada periode Januari-Maret 2024 tercatat sebesar US$ 41.364.110, naik 54,46 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.