search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Imbas WWF, Kunjungan Wisatawan di Jatiluwih Naik 50 Persen
Selasa, 28 Mei 2024, 21:03 WITA Follow
image

beritabali/ist/Imbas WWF, Kunjungan Wisatawan di Jatiluwih Naik 50 Persen.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

World Water Forum ke-10 yang digelar pada 18-25 Mei 2024 di Nusa Dua berimbas pada kenaikan kunjungan wisatawan yang berlibur ke kawasan objek wisata Jatiluwih. Manajer operasional DTW Jatiluwih Ketut Purna mengatakan, kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mencapai sekitar 50 persen. 

“Angkanya sekitar 50 persen. Ini sangat bagus untuk perkembangan DTW Jatiluwih,” ujarnya beberapa waktu lalu. 

Kunjungan sebelum adanya WWF ke DTW Jatiluwih, baik wisatawan domestik maupun mancanegara mencapai 800 orang per hari. Namun seiring adanya gelaran WWF jumlah kunjungan mencapai 1.500 orang per-hari. 

“Semoga bisa tetap seperti ini. Dampak WWF bagi Jatiluwih sangat terasa,” ujar Purna.

Pada hari terakhir WWF ke-10, tercatat 105 orang peserta World Water Forum di Nusa Dua Bali mengunjungi Daya Tarik Wisata (DTW). Rombongan peserta WWF dari berbagai negara tersebut diterima Sekretaris Daerah Tabanan I Gede Susila didampingi Manajer Operasional DTW Jatiluwih Ketut Purna dan sejumlah pejabat terkait Pemkab Tabanan. 

Manajer DTW Jatiluwih Ketut Purna menjelaskan tentang Subak sebagai organisasi pengaturan air di sawah, kehidupan penduduk di Desa Jatiluwih yang sebagian besar berprofesi sebagai petani, serta tentang beras merah atau padi Cendana yang dikembangkan dan ditanam petani di Subak Jatiluwih secara turun temurun. 

“Mereka sangat tertarik dengan sawah berundak serta sistem subak yang ada di Desa Jatiluwih. Mereka juga menanyakan tentang beras merah yang diproduksi petani di Subak Jatiluwih,” ujarnya. 

Rombongan pada hari terakhir WWF ini berasal dari berbagai negara. Selain mewakili negara banyak juga peserta perorangan yang mewakili organisasi atau lembaga. 

“Peserta ada yang berasal dari Kenya, Perancis, Estonia, Jepang, Korea, Denmark, Algeria, Kazaktan, Jepang, Suriname, Turkey, Kanada, Afrika Selatan, Timor Leste dan India. Banyak juga yang berasal dari Indonesia sendiri,” kata Purna. 

Ditanya jumlah pasti peserta yang tergabung dalam rombongan kali ini, ia menyebut sekitar 100 orang. “Jumlah peserta sekitar 100 orang, Namun bila dilihat dari jumlah kalung rangkaian bunga yang kami siapkan 105 untai semuanya habis,” ujarnya. 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami