search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ledakan Petasan di Asrama Ponpes Bantul, Jari Seorang Santri Hancur
Rabu, 19 Juni 2024, 11:08 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Ledakan Petasan di Asrama Ponpes Bantul, Jari Seorang Santri Hancur

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Empat orang santri di Bantul, DIY, mengalami luka hingga harus dirawat di rumah sakit setempat usai terkena ledakan petasan atau bubuk mercon, Selasa (18/6).

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menuturkan, peristiwa ini terjadi pada Selasa kemarin sekitar pukul 16.45 WIB di halaman Asrama Ar-Abror Yayasan Al-Bashiroh, Ponpes Hamalatul Quran, Dusun Patihan Gadingsari, Sanden, Bantul.

Kata Jeffry, kejadian berawal dari salah seorang santri berinisial FA (13) yang menemukan petasan di jalan lalu membawanya ke halaman asrama bersama rekannya, AHK (15).

Selanjutnya, oleh santri lain berinisial DAR (14), petasan itu dinyalakan dan meledak. "Dinyalakan dengan api menggunakan kertas," kata Jeffry dalam keterangannya, Rabu (19/6) pagi.

Akibat ledakan itu, ketiga anak tadi beserta satu santri lain berinisial MHA (15) mengalami luka-luka. Beberapa mengalami luka sobek pada kaki, serta luka bakar pada wajah dan rambut.

Jari tangan kanan DAR bahkan sampai hancur atau hilang karena ledakan ini. Dia juga menderita luka sobek pada wajah serta mata kanan.

"Keempat korban dibawa ke RSUD Saras Adyatma Bambanglipuro. Kami masih mendalami dan menyelidiki kasus ledakan, memeriksa para saksi dan koordinasi dengan Gegana," imbuh Jeffry.

Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY Kompol Suripto menambahkan, pihaknya sampai malam tadi telah melakukan sterilisasi di sekitar lokasi kejadian untuk mendeteksi benda-benda rawan meledak lainnya.

"Sudah kita laksanakan, kami nyatakan clear," kata Suripto.

Berdasarkan hasil identifikasi, kata Suripto, ledakan dipastikan berasal dari bahan peledak low explosive atau berdaya ledak rendah berupa serbuk silver (silver powder). "Dalam hal ini obat petasan," imbuh Suripto.

"Kenapa bisa meledak, karena pada saat itu sama korban, petasan yang sumbunya sudah tidak ada (serbuk) dituangkan pada bakaran kertas di bawahnya. Akhirnya terpicu mengikuti aliran serbuk dan meledak," pungkasnya. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami