search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Apa Itu Fenomena Bulan Purnama Strawberry Moon yang Terjadi Besok?
Kamis, 20 Juni 2024, 22:56 WITA Follow
image

bbn/msn/Apa Itu Fenomena Bulan Purnama Strawberry Moon yang Terjadi Besok?

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Fenomena Bulan purnama penuh bernama Strawberry Moon akan terjadi pada Jumat-Sabtu atau 21-22 Juni 2024 malam.

Penampakan Bulan Purnama ini terlihat sangat besar dan berwarna oranye kemerahan. Seperti dilansir Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), fenomena Bulan Purnama ini tampak berlawanan dengan Matahari (dalam garis bujur Bumi).

Di Indonesia sendiri, Strawberry Moon berpotensi akan muncul pada Sabtu, 22 Juni 2024 malam . Menurut laporan Space, Bulan Purnama ini terjadi sehari setelah Titik Balik Matahari Musim Panas, hari terpanjang dalam setahun. Bulan Purnama terjadi dalam satu hari setelah titik balik matahari setiap 19 hingga 20 tahun sekali.

Pada umumnya, Bulan Purnama terjadi ketika Bulan berada di seberang Matahari dengan Bumi berada di antara keduanya. Di sisi malam Bumi, saat itulah Bulan dapat terlihat yang sepenuhnya bercahaya. Pada dasarnya, waktu terjadinya Bulan Purnama adalah sama di seluruh dunia, hanya saja ada perbedaan terkait zona waktu.

Asal Muasal Strawberry Moon

Dikutip dari laman Space, penamaan Strawberry Moon disematkan oleh suku asli di Amerika Utara. Diketahui pada bulan Juni bertepatan dengan masa panen stroberi liar di Amerika Utara walaupun di masa kini stroberi bisa dipanen pada bulan-bulan lainnya.

NASA juga menjelaskan demikian. Hal tersebut berdasarkan kalender Petani aine di tahun 1930-an.

Penamaan Strawberry Moon berdasarkan purnama di bulan Juni juga ada dalam khazanah suku Algonquin. Mereka menjelaskan musim panen stroberi. Pada masa itu, musim panen relatif singkat dibandingkan saat ini.

Menurut Ontario Native Literacy Coalition, Anishinaabe (Ojibwe) juga menyebut Strawberry Moon sebagai Ode'miin Giizis sebagai waktu untuk perjamuan tahunan dan menyambut orang untuk pulang.

Nama Lain Strawberry Moon

Selain bernama Strawberry Moon, bulan purnama ini juga memiliki sebutan lain, seperti Bulan Madu atau Mead, penamaan yang dilakukan oleh bangsa Eropa Kuno. Mead adalah minuman yang dibuat dengan memfermentasi madu yang dicampur dengan air dan bahan lainnya.

Beberapa tulisan menyebutkan bulan Juni adalah waktu saat madu siap dipanen yang menjadikannya bulan "termanis". Penyebutan Bulan Madu ditelusuri hadir hingga tahun 1500-an di Eropa.

Tak hanya berhubungan dengan Mead, penyebutan 'bulan madu' juga dikaitkan dengan bulan pertama pernikahan. Usut punya usut, pada masa itu banyak kebiasaan menikah di Juni sehingga purnamanya disebut sebagai bulan termanis dalam setahun.

Sementara di Eropa bagian lainnya, bulan purnama di Juni disebut sebagai Bulan Mawar. Hal tersebut berdasarkan bunga mawar yang mekar pada Juni.

Namun sumber lainnya menyebutkan bahwa ketika Juni bulan purnama berwarna kemerahan karena posisinya rendah di langit. Pada titik balik Matahari musim panas posisinya akan menjadi paling tinggi di langit selama sepanjang tahun.

Pada waktu ini, Bulan Purnama akan berada di seberang Matahari dan posisinya akan sangat rendah di langit. Khususnya untuk daerah Eropa yang garis lintangnya lebih tinggi.

Di waktu itu, Bulan akan bersinar melalui lebih banyak atmosfer. Sehingga cahayanya cenderung berwarna kemerahan.

Berikutnya ada Bulan Bertelur atau Opiniyawiwipisim, di mana orang Cree yang memberikan nama tersebut. Penamaan ini digunakan karena saat itu burung-burung dan unggas air mulai bertelur.

Selain itu, menurut kalender bulan tradisional China, tanggal 3 Juni jatuh pada hari ke-16 bulan lunar keempat atau yang juga disebut sebagai Bulan Pohon Sengon atau Huaiyue.

Adapun di Selandia Baru, kalender tradisional Maori disebut sebagai maramataka dan didasarkan pada perubahan bulan, menyerupai kalender Yahudi dan Muslim. Namun, kalender milik suku Maori memulai bulan lunar pada saat bulan purnama dan memulai tahun dengan bulan yang berlangsung dari Mei hingga Juni.

Oleh sebab itu, bulan purnama Juni adalah awal bulan kedua yang disebut sebagai Hongonui, yang dijelaskan oleh suku Maori sebagai bulan yang sangat dingin. Diketahui, Juni merupakan pertengahan musim dingin di Bumi bagian selatan.

Nama bulan purnama lain yang terkenal di Juni seperti Flower Moon, Hot Moon, Hoe Moon dan Planting Moon.

Strawberry Moon Menjadi Inspirasi Beberapa Penyanyi

Keindahan Strawberry Moon juga menjadi inspirasi beberapa penyanyi, termasuk solois asal Korea Selatan yakni IU.

Single Strawberry Moonyang dinyanyikan oleh IU memiliki melodi yang manis dan lirik yang dreamydan super puitis. Lagu ini menceritakan tentang perasaan ketika seseorang jatuh cinta dan ingin menghabiskan waktu dengan orang yang ia sayangi.

Perasaan ketika jatuh cinta ini diumpamakan dengan istilah strawberry moon, karena manis layaknya bulan stroberi yang besar. (sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami