search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mengusung Musik, Seni, dan Keberlanjutan, Festival Suara Digelar di Nuanu
Sabtu, 27 Juli 2024, 20:10 WITA Follow
image

beritabali/ist/Mengusung Musik, Seni, dan Keberlanjutan, Festival Suara Digelar di Nuanu.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Nuanu, destinasi kreatif terbaru di Bali, menggelar Festival Suara 2024, yang berlangsung dari 26 hingga 28 Juli di Tabanan. 

Festival ini tidak hanya merayakan seni dan musik, tetapi juga menandai pembukaan distrik kreatif Nuanu, dan memperkenalkan sisi pemberdayaan lokal, keberlanjutan, dan inovasi di Nuanu.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan membuka acara dengan antusias, mengungkapkan dukungannya terhadap festival ini. "Festival ini sangat mendukung pariwisata Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan. Selain itu, festival ini juga mengedepankan kearifan lokal dan budaya Bali, yang berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat lokal," ujarnya.

Festival Suara 2024 menampilkan berbagai musisi ternama dari seluruh dunia. Beberapa penampilan utama meliputi duo Australia Angus & Julia Stone, yang baru saja merilis album 'Cape Forestier,' ansambel elektroakustik Brandt Brauer Frick, dan multi-instrumentalis asal Inggris, Youngr. Selain itu, artis lokal seperti Ramengvrl dan Yung Raja dari Singapura turut memeriahkan festival. Lineup yang beragam ini menunjukkan dedikasi Nuanu dalam mendukung seni, budaya, dan pemberdayaan komunitas.

Sergey Solonin, Pendiri Nuanu dan salah satu pendiri Festival Suara, menyatakan, “Nuanu adalah tempat di mana kreativitas, kolaborasi, dan perubahan positif bertemu untuk menciptakan sesuatu yang istimewa. Tahun ini, selain merayakan tahun ketiga Festival Suara, kami juga menandai soft opening Nuanu. Kami ingin menyediakan ruang di mana seniman lokal dan internasional dapat berbagi bakat mereka dan pengunjung dapat merasakan perpaduan unik antara seni, alam, dan teknologi.”

Festival ini juga merupakan momen penting untuk Nuanu, yang menandai pembukaan resmi dari distrik kreatif yang memadukan seni, teknologi, dan alam. Dengan lahan seluas 44 hektar, Nuanu bertujuan untuk menjadikan Bali sebagai pusat kehidupan berkelanjutan, sambil menghormati nilai-nilai lokal dan memajukan ekspresi seni kontemporer.

Jason Swamy, salah satu pendiri dan CEO Festival Suara, menambahkan, “Kami menyambut artis, media, dan penggemar dari lebih dari 30 negara. Festival ini merayakan bakat global sekaligus menampilkan musisi dan artis lokal Bali. Mengadopsi filosofi Tri Hita Karana, kami menawarkan pengalaman tiga hari yang kaya akan musik, seni, budaya, dan kesehatan, memastikan bahwa ada sesuatu untuk semua orang, baik itu teman, keluarga, atau pengunjung solo.”

Festival Suara diadakan di pesisir pantai Bali yang menakjubkan, menciptakan pengalaman yang tidak hanya merayakan musik dan seni, tetapi juga mempromosikan keberlanjutan. Nuanu memastikan dampak positif terhadap lingkungan dan komunitas lokal dengan menerapkan praktik ramah lingkungan, termasuk pengurangan limbah dan penggunaan bahan-bahan yang berkelanjutan.

Festival ini menawarkan pengalaman holistik dan pendalaman budaya lokal. Pengunjung dapat menikmati pertunjukan kelas dunia, program kesehatan, bazar pengrajin lokal, serta berbagai instalasi seni yang memukau. Dengan berbagai kegiatan yang ditawarkan, Festival Suara memberikan pengalaman yang mendalam dan meriah bagi semua peserta, menegaskan posisi Nuanu sebagai pusat inovasi dan kreativitas di Bali.

Editor: Robby

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami