Ayatollah Dukung Tokoh Moderat Masoud Pezeshkian Jadi Presiden Iran
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Minggu secara resmi mendukung tokoh moderat, Masoud Pezeshkian, sebagai presiden baru negara itu.
Dukungan resmi itu disampaikan Khamenei beberapa pekan setelah kemenangan Pezeshkian dalam pemilihan presiden.
Mengutip dari Reuters, dukungan Khamenei terhadap pengganti almarhum Presiden Ebrahim Raisi itu disampaikan dalam sebuah upacara yang dihadiri pimpinan politik, militer, hingga diplomat asing di Teheran, Iran. Dalam upacara itu, Khamenei juga menyerahkan dekret yang ditandatangani kepada Pezeshkian.
Dekret tersebut dibacakan oleh kepala kantor Khamenei, yang menyatakan bahwa pemilu berakhir dengan 'ketenangan meski dalam kondisi sulit', dan presiden baru 'siap memikul tanggung jawab besar'.
Dalam pidatonya, Khamenei juga menekankan kembali posisi Iran yang menempatkan diri anti-Israel dan zionisnya.
"Rezim zionis [Israel] bukanlah sebuah negara, ini sebuah geng kriminal, sekelompok pembunuh, dan sebuah grup teroris," tegas Khamenei yang juga memuji perlawanan Hamas atas Israel di Gaza, Palestina.
Pezeshkian--anggota parlemen reformis berusia 69 tahun--diyakini tak akan banyak mengubah kebijakan Iran saat menjabat presiden. Pasalnya, arah kebijakan negara di Iran tak ditentukan presiden melainkan Garda Revolusi yang hanya patuh pada Ayatollah.
Tokoh moderat
Pezehskian dikenal sebagai seorang yang relatif moderat. Dia akan disumpah dan dilantik jadi Presiden Iran pada Selasa (30/7) mendatang.
Dia terpilih menjadi presiden setelah mengalahkan pesaingnya yang konservatif yang juga mantan kepala badan keamanan Saeed Jalili dengan lebih dari 3 juta suara di putaran kedua pemilihan presiden pada 5 Juli.
Ahli bedah jantung itu akan menggantikan Ebrahim Raisi, yang tewas dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei di Iran barat laut, bersama dengan tujuh orang lainnya.
Menurut Pasal 110 Konstitusi Iran, presiden terpilih menjabat setelah mendapat dukungan resmi dari pemimpin tertinggi, diikuti dengan upacara pelantikan di parlemen.
Dalam pernyataannya setelah menerima dukungan tersebut, Pezeshkian berjanji untuk menegakkan keadilan. Dia juga menekankan bahwa pengembalian martabat negara itu hanya bisa dilakukan melalui persatuan dan kepatuhan terhadap hukum.
"Kita harus bergandengan tangan untuk mengatasi masalah, kebutuhan, dan keprihatinan rakyat tercinta di negara kita," katanya.
Khamenei juga memuji pemerintahan Raisi atas pekerjaannya baik secara internal dan eksternal, serta diplomasi yang dilakukan oleh mending Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.
Sementara itu, Pezeshkian menunjuk Mohammad Reza Aref, seorang politikus reformis kawakan, sebagai wakil presiden pertamanya. Dia akan menggantikan Mokhber yang menjabat di bawah Presiden Raisi. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net