search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tiga Hari Berlalu, Turki Masih Blokir Instagram
Senin, 5 Agustus 2024, 09:25 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Tiga Hari Berlalu, Turki Masih Blokir Instagram

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pengguna Instagram di Turki kembali tak bisa mengakses jaringan media sosial tersebut karena diblokir untuk tiga hari berturut-turut. Peristiwa ini menyusul tuduhan penyensoran terhadap perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu dari seorang pejabat tinggi Turki.

Melansir AFP, pada Jumat (2/8) silam, badan komunikasi BTK mengumumkan di situs bahwa platform milik Meta telah dibekukan, tanpa memberikan alasan apa pun.

Namun Menteri Transportasi dan Infrastruktur Abdulkadir Uraloglu pada hari yang sama mengatakan bahwa Instagram telah mengabaikan tuntutan pemerintah untuk menghapus unggahan tertentu.

"Negara kami memiliki nilai dan kepekaan. Meskipun kami telah memperingatkan, mereka tidak mengurus konten kriminal," ujar Uraloglu.

"Kami memblokir akses. Jika mereka menaati hukum kami, kami akan mencabut larangan tersebut."

Sementara pada Rabu (31/7), direktur komunikasi presiden, Fahrettin Altun, menuduh Instagram mencegah warga Turki mengunggah pesan belasungkawa untuk pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

"Ini adalah upaya kecaman yang sangat jelas dan nyata," kata Altun di X.

Haniyeh, pemimpin politik kelompok Islam Palestina Hamas dan sekutu dekat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, tewas di Teheran yang diduga dilakukan oleh Israel.

Erdogan menetapkan hari berkabung nasional untuk mengenang Haniyeh, sosok yang berperan penting dalam negosiasi untuk mengakhiri agresi Israel yang telah berlangsung selama hampir 10 bulan di Gaza.

Sumber anonim BTK membantah bahwa penutupan akses disebabkan oleh Instagram yang memblokir unggahan tentang Haniyeh. Kepada situs web Medyascope, sumber juga mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh "penghinaan terhadap Ataturk", pendiri Turki modern.

Partai oposisi sosial demokrat dan nasionalis, serta para profesional di bidang hukum mengajukan petisi ke pengadilan pada Jumat malam agar pembekuan dicabut.

Menurut media Turki, 50 juta dari 85 juta penduduk negara itu memiliki akun Instagram.

Ini bukan pertama kalinya pemerintah Turki memblokir sementara akses ke situs media sosial, termasuk Facebook, X, dan Wikipedia. Pemerintah Erdogan acap kali dituduh membungkam kebebasan berekspresi. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami