search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Menkes Bakal Panggil Pihak RSCM Buntut Temuan Gagal Ginjal
Selasa, 6 Agustus 2024, 17:26 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Menkes Bakal Panggil Pihak RSCM Buntut Temuan Gagal Ginjal

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin akan memanggil pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) buntut temuan gagal ginjal.

"Saya akan panggil teman-teman dari RSCM, yang saya dengar sementara ini berbeda dengan gagal ginjal yang sebelumnya," kata Budi di Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (6/8).

Budi mengatakan kasus gagal ginjal tidak hanya terjadi di RSCM. Menurutnya, saat ini tenaga kesehatan di Puskesmas sudah melakukan screening secara masif.

"Ini sudah 200 juta screening. Lebih dari 60 juta orang, kan kelihatan oh yang gula darahnya tinggi di anak-anak banyak, dulu juga, cuma sekarang baru ketahuan saja. Jadi kalau gula darah tinggi pada anak kemungkinan dia kena diabetes tipe 2. Nah itu yang kita duga mungkin terjadi di RSCM," ucapnya.

Ia menyebut kemungkinan anak-anak tersebut tidak tertangani karena penyakitnya tidak terdeteksi. Namun, kini masyarakat yang melakukan screening dan terindikasi gagal ginjal langsung dirujuk ke RSCM.

"Yang di rumah sakit bukan tiba-tiba melonjak gara-gara ada kejadian luar biasa tapi karena dulu enggak terdeteksi saja. Sekarang lebih bagus terdeteksi, orang ketahuan dini," katanya.

Sebelumnya, fenomena anak cuci darah di RSCM ramai diperbincangkan di media sosial.

Dokter spesialis anak di RSCM Eka Laksmi Hidayati mengakui bahwa pihaknya membuka layanan cuci darah untuk anak. Ada sekitar 60 pasien yang menjalani terapi cuci darah di RSCM.

"Rata-rata usia 12 tahun ke atas. Jadi memang masuk kategori remaja," ujar Eka dalam siaran langsung di akun Instagram ofisial RSCM, Kamis (25/7).

Eka memastikan fenomena anak cuci darah di RSCM tak terkait dengan peristiwa gagal ginjal akut akibat obat sirup yang sempat ramai pada beberapa tahun lalu.

Ia menjelaskan bahwa tak semua rumah sakit menyediakan layanan cuci darah. Oleh karenanya, banyak pasien yang akhirnya dirujuk ke RSCM hingga terlihat melonjak.

"Banyak yang rujukan, karena memang tidak semua provinsi memiliki fasilitas ini [hemodialisa]," ujarnya. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami