search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Netanyahu Klaim Kuasai Gaza, Data Ungkap Pasukan Hamas Masih Tersebar
Kamis, 8 Agustus 2024, 10:24 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Netanyahu Klaim Kuasai Gaza, Data Ungkap Pasukan Hamas Masih Tersebar

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim Israel telah menguasai Gaza.

Namun, data penelitian mengungkap pasukan kelompok perlawanan Hamas masih tersebar di wilayah itu.

"Kemenangan sudah di depan mata," kata Netanyahu pada 24 Juli.

Klaim Netanyahu berbanding terbalik dengan data penelitian bersama Critical Threats Project (CTP) dan Institute for the Study of War (ISW).

Mereka meneliti soal aktivitas militer Hamas dan Israel dari Oktober hingga Juli.

Penelitian itu menunjukkan Hamas memanfaatkan sumber daya yang menipis di lapangan secara efektif. Beberapa unit telah bangkit kembali di area-area penting yang disapu Israel usai pertempuran sengit dan pemboman intensif.

"Israel akan mengatakan bahwa mereka telah membersihkan suatu tempat, tetapi mereka belum sepenuhnya membersihkan area tersebut, mereka sama sekali belum mengalahkan milisi itu," kata peneliti proyek ini, Brian Carter, dikutip CNN.

Dia lalu berkata, "[Hamas] siap bertempur dan ingin bertempur."

Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, dibagi menjadi 24 batalion yang tersebar di seluruh wilayah.

Hingga 1 Juli, hanya tiga dari 24 batalion ini yang tak efektif dalam pertempuran.

Suatu unit tidak efektif dalam pertempuran jika tak lagi mampu menyelesaikan misinya. Hal ini sering kali ditunjukkan dengan tak ada serangan atau sangat sedikit serangan yang tak efektif.

Sementara itu, penelitian mengungkap bahwa delapan batalion efektif dalam pertempuran dan mampu melaksanakan misi melawan tentara Israel di Gaza.

Unit yang dianggap efektif dalam pertempuran bisa menyelesaikan misi yang ditugaskan kepada mereka. CTP dan ISW menilai unit efektif adalah saat milisi mempertahankan wilayah dan menggunakan taktik canggih.

Kemudian 13 unit lain terdegradasi dan hanya mampu melancarkan serangan gerilya yang sporadis. Sebagian besar serangan mereka tak berhasil.

Menurut sumber militer Israel dan analisis, batalion-batalion di Gaza tengah adalah yang paling sedikit mengalami kerusakan di jalur tersebut.

Sumber-sumber Israel mengatakan mereka belum "menangani" batalion-batalion itu karena diyakini menyandera banyak warga Israel.

CTP dan ISW menyebut kemampuan Hamas bangkit kembali untuk fokus ke 16 batalion di Gaza tengah dan utara.

Tujuh dari 16 batalion ini telah berhasil membangun kembali sebagian kemampuan militer mereka setidaknya sekali dalam enam bulan terakhir. Unit-unit itu berada di wilayah utara Jalur Gaza.

Pasukan Israel melancarkan agresi ke Gaza pada Oktober 2023. Imbas operasi mereka, lebih dari 39.500 orang di Palestina meninggal. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami